Tok tok tok
"Assalamualaikum, Yoshi! Aku masuk ya.... Iya"
Alin bertanya kemudian menjawab sendiri pertanyaannya. Dengan langkah pelan Alin memasuki rumah Yoshi dan berjalan mengendap menuju kamar cowok itu.
"Yoshi?" Panggil Alin dengan suara berbisik, tidak mendengar respon dari dalam Alin memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Yoshi.
Cklekk
Mendengar suara pintu terbuka membuat Alin membalik badannya untuk melihat siapa yang baru saja membuka pintu kamar mandi yang ada di kamar Yoshi itu.
"AAKKKHHHH" Teriak Alin sambil menutup matanya dengan tangan saat mendapati Yoshi yang hanya memakai handuk saja sepertinya cowok itu baru saja selesai mandi.
Yoshi sendiri ikut kaget karena teriakan Alin yang cukup keras. Langsung saja ia bergegas menuju lemarinya dan mengambil asal baju yang ada di sana kemudian memakainya.
"A-aku udah pakai baju Alin" ucap Yoshi gugup.
Alin memberi celah di antara jari-jari tangannya untuk melihat keadaan Yoshi, ia kemudian menurunkan tangannya dari wajahnya saat cowok itu memang sudah memakai bajunya. Sekarang mereka berdua di landa kegugupan, tidak ada dari mereka yang ingin mengeluarkan suara satupun.
"K-kamu ngapain disini?"
"Hah?"
"Kamu udah gak pernah ngintipin aku makanya kamu kesini ya?"
"HAH? Ihh Enggak ya!! Kan aku udah bilang kalau aku gak sengaja dulu liat kamu!" Ucap Alin kesal mendengar ucapan Yoshi.
Yoshi tertawa melihat wajah kesal Alin yang memerah. "Hahahaha aku bercanda Alin, maaf maaf" ucap Yoshi dengan sisa-sisa tawanya.
Alin merubah raut kesalnya menjadi bisa kembali saat teringat sesuatu yang ia lihat tadi. Alin kemudian mendekat ke arah Yoshi yang mana itu membuat Yoshi bingung.
"Kenapa?"
Alin tidak menjawab pertanyaan Yoshi, dengan ragu Alin mengangkat baju kaos yang dikenakan cowok itu hingga memperlihatkan sebagian perutnya. Terlihat di sana di bagian kiri bawah perut Yoshi terdapat bekas jahitan yang cukup besar, Yoshi yang melihat apa yang di lakukan Alin langsung menutup kembali perutnya dengan baju yang ia kenakan.
"I-itu bekas operasi kamu?" Tanya Alin pelan. Yoshi mengangguk untuk menanggapi Alin.
"Kamu tunggu aku diluar ya, aku mau pakai celana dulu" kini gantian Alin yang mengangguk, ia kemudian menuruti perintah Yoshi dan keluar dari kamar cowok itu.
Alin mendudukkan dirinya di sofa, ia masih memikirkan hal yang ia lihat tadi. Ketakutannya semakin besar sekarang, bagaimana kalau penyakit Yoshi bertambah parah? Alin sudah dengar semuanya dari Sora, tentang penyakit Yoshi makanya ia tidak berhenti memikirkan itu sekarang.
"Alin" lamunan Alin terhenti saat mendengar suara Yoshi yang memanggilnya.
"Sini duduk"
Yoshi mendudukkan dirinya di samping Alin, gadis itu tidak lepas menatap Yoshi dengan tatapan lembut. Yoshi tersenyum melihat Alin yang terus menatapnya seperti itu.
"Kamu mau aku masakin? Aku mau berangkat kerja soalnya jadi kalau kamu mau aku bisa masakin sekarang aja"
"Kamu mau berangkat kerja?"
"Iya"
Alin menatap Yoshi tak percaya mendengar apa yang diucapkan oleh cowok itu.
"Kamu masih harus istirahat Yoshi, inget, penyakit kamu itu bisa datang kapan aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion [End]
Teen Fiction"Aku mau kenal kamu lebih jauh, biarin aku masuk ke dunia kamu." -Alina Venus Anandita "Jangan, dunia aku terlalu gelap untuk kamu yang terbiasa dengan keterangan." -Yoshi Vattel Sebastian