25-Bukit

195 42 0
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu oleh Yoshi karena hari ini ia akan mengajak Alin ke bukit favoritnya. Dengan semangat Yoshi menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pulang cepat, Yoshi memang sudah minta izin kepada manager cafe untuk pulang cepat hari ini.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Yoshi segera mengganti bajunya dan segera berpamitan kepada mba Nisa.

"Mba" panggil Yoshi kepada mba Nisa yang sedang membersihkan meja.

"Ehh Yoshi, udah selesai?"

"Iya mba, Yoshi udah selesai, Yoshi mau pamit pulang dulu mba"

"Oh, iya deh kamu hati-hati ya"

"Iya mba, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Yoshi segera meninggalkan cafe itu dan bergegas pulang ke rumahnya dengan menaiki skateboard kesayangannya. Tidak butuh waktu lama untuk Yoshi sampai di rumahnya.

Yoshi masuk ke dalam rumahnya dan segera membersihkan dirinya, bekerja sehabis pulang sekolah cukup membuatnya berkeringat dan membuat badannya lengket.

Setelah membersihkan dirinya Yoshi segera memakai baju yang akan ia kenakan hari ini, setelah itu ia segera mencari ponselnya untuk menghubungi Alin.

"Halo"

"Alin hari ini jadikan?"

"Hmm, jadi kok Yoshi ini aku udah siap-siap"

"Yaudah aku ke situ ya, kita berangkat sekarang"

"Iya, aku tunggu di depan ya?"

"Iya"

Yoshi memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya setelah memutuskan sambungan teleponnya dengan Alin.

Yoshi berjalan menghampiri Alin saat melihat gadis itu berdiri di depan gerbang rumahnya. Yoshi menghentikan langkahnya ketika melihat penampilan Alin yang begitu manis di matanya. Gadis itu mengenakan dress dengan warna perpaduan antara warna putih dan pink pastel jangan lupakan tas kecil yang menggantung di pundaknya.

Alin berusaha menahan senyumannya saat melihat Yoshi yang masih terdiam memandanginya.

"Yoshi!"

Yoshi tersentak saat Alin memanggilnya.

"Kamu kenapa bengong?"

"Kamu cantik banget Alin" wajah Alin merona merah saat Yoshi yang terang-terangan memujinya. Astaga Yoshi memang sangat tidak bisa menyembunyikan perasaannya, ia bahkan langsung jujur kepada Alin yang menanyainya tadi.

"Jalan sekarang yuk" ajak Alin dan Yoshi mengangguk.

"Yuk"

Yoshi dan Alin berjalan bersama menuju halte bus karena tempat yang mereka tuju sekarang cukup jauh dari perkotaan. Mereka menaiki bus kurang lebih setengah jam kemudian sampailah mereka di sebuah tempat yang masih asri dan terdapat bukit disana.

"Alin gapapa kan kalau kita jalan kaki ke sana?" Tanya Yoshi pasalnya jalan kesana tidak bisa dilalui oleh kendaraan, mungkin motor bisa tapi harus motor khusus seperti motor trail.

"Gapapa kok Yoshi, yuk kita jalan"

Yoshi tersenyum mendengar ucapan Alin, mereka kemudian berjalan sesekali Yoshi memegang tangan Alin ketika mereka melalui jalanan yang cukup terjal atau jalanan menanjak.

Saat mereka sampai di atas bukit itu mata Alin langsung berbinar saat melihat pemandangan kota dari atas bukit. Sungguh Alin seperti tersihir dibuatnya, Yoshi yang melihat Alin seperti itu juga tersenyum, ia senang Alin sepertinya menyukai tempat ini.

Dandelion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang