53-Titipan Yoshi

293 52 3
                                    

Sudah sebulan sejak kejadian Yoshi mendonorkan matanya untuk Nathan, Nathan sudah kembali bersekolah sekarang dan sampai sekarang pun ia tidak tahu bahwa yang mendonorkan kornea mata untuknya adalah Yoshi. Jika kalian bertanya tentang Yoshi jawabannya anak itu tidak apa-apa ia juga sudah berhenti sekolah, yang ia lakukan ke bukit dengan Alin atau keluar dengan Sora atau ke rumah sakit untuk cuci darah. Setiap di rumah Yoshi hanya menghabiskan waktunya untuk membantu ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah karena ia sudah menghafal tata letak setiap barang di rumahnya dan juga setiap sisi rumah itu jadilah ia tidak kesusahan jika ingin membantu ibunya.

Yoshi juga sudah tidak pernah muncul lagi di hadapan Rian dan Nathan, terakhir kali ia bertemu mereka waktu di ruang operasi waktu itu. Anak-anak di sekolahan Yoshi juga bertananya-tanya mengapa tiba-tiba anak itu berhenti padahal selama ini di bully bagaimana pun ia hanya mengabaikannya tetapi apa yang terjadi sekarang sehingga tiba-tiba ia berhenti tanpa sebab. Itulah kira-kira yang ada di pikiran anak-anak di sekolahan Yoshi.

''Lo beneran gak tau Nat kenapa si Aram berhenti? gue masih penasaran nih'' ucap Dika bertanya kepada Nathan sebab rasa penasarannya yang masih belum terjawab.

''Gue juga enggak tau, Sejak kejadian gue nyulik dia waktu itu gue gak pernah lagi ketemu sama dia'' jawab Nathan sambil memakan baksonya.

''Udahlah gak usah bahas dia, mungkin dia hidup lebih tenang dengan gak sekolah disini lagi dan gak ketemu sama kita'' ucap Bagas tanpa menatap Nathan dan Dika. Sementara Nathan dan Dika hanya diam Setelah mendengar ucapan Bagas.

''Ehh Nat, Alin tuh'' ucap Dika lagi saat melihat Alin, Sora dan Manda memasuki kantin.

''Sora sekarang bener-bener gak mau gabung sama kita lagi ya'' ucap Bagas sambil menatap Sora yang Bersama Alin dan Manda.

Nathan memperhatikan meja Alin dengan pandangan dalam, hubungannya dengan gadis itu benar-benar sudah berakhir begitupun dengan persahabatannya dengan Sora. Kedua gadis itu menjauhinya jagankan menyapa menatap matanya saja mereka enggan, bahkan saat akan berpapasan pun mereka langsung menghindar jika melihat Nathan dari jauh.

Sementara di meja Alin dan Sora mereka sedang mengorol-ngobrol sambil menunggu pesanan mereka datang. ''Jadi gimana keadaan Yoshi? gue kangen deh sama dia, orang pinternya kelas'' ucap Manda bertanya kepada Alin dan Sora.

''Yoshi baik kok'' jawab Alin sambil tersenyum kecil.

''Gue yakin anak-anak yang lain juga kangen sama Yoshi gue sering beberapa kali mergokin mereka lagi mgomomgin Yoshi, apalagi anak-anak sekelas. Mereka semua ngeluh sejak Yoshi berhenti karena gak ada lagi yang ngejawab kalau guru nanya, gak ada lagi yang nyelametin mereka kalau ada yang di tanya guru tapi mereka gak tau'' Alin dan Sora tersenyum mendengar cerita Manda, bahkan mereka yang tidak perduli dengan Yoshi dan tidak kenal secara langsung cowok dapat merasakan itu semua apalagi Alin dan Sora yang sudah banyak menyaksikan perbuatan baik cowok itu selama ini.

******

''Penyakit kamu semakin parah Yoshi, ini sudah menjadi gagal ginjal kronis, apa kamu tidak meminum obat-obatan yang saya suruhkan selama ini?''

''Apa sudah separah itu dok?'' tanya Yoshi ia memang melakukan pemeriksaan sendiri sekarang karena ibunya harus bekerja. Yoshi memang tidak pernah membeli obat yang di sarankan dokter kepadanya, selama ini ibunya selalu mempercayainya untuk membeli obat sendiri Setelah selesai cuci darah karena harus bekerja, tetapi nyatanya Yoshi tidak pernah membeli obat-obat itu. Ia malah menyimpan uangnya untuk kebutuhan sehari-harinya dengan ibunya dan mengatakan kepada ibunya jika itu tabungannya.

Yoshi kasihan dengan ibunya yang harus banting tulang kerja demi menghidupi mereka berdua belum lagi biaya cuci darahnya yang tidak sedikit.

''Apakah sakit di pinggang belakang kamu sering datang?''

Dandelion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang