ZAYAN - 04

26.3K 1.2K 37
                                    

WARNING 18+

HAPPY READING 💐

"Halo, ada apa?"

"LO JADI KESINI?" teriak seseorang di seberang.

"Gue usahain," ketusnya.

"Cih. Suami lo enggak bolehin lo keluar lagi? Dasar suami manja, gak guna, bisanya nyusahin orang," sungutnya kesal.

Tit

Sambungan terputus sebelah pihak, Aurora memandang Zayan yang tidur dipangkuannya. Tadi dia merengek nggak mau makan, tapi ia paksa.

Perut kosong dari tadi siang tidak diisi dan enggak mau makan. Itu namanya mengundang sakit.

Niatnya malam ini Aurora akan pergi ke markas, tapi dihentikan dengan Zayan yang tidak bisa lepas darinya. Sejak perkataan Bima, Zayan tidak mau makan dan tidak mau lepas darinya. Katanya takut ditinggalkan.

Namanya juga Zayan kalau enggak manja, namanya apa?

Tangannya mengelus pipi halus suaminya, Zayan sedikit terganggu dengan elusan pada pipinya.

"Eungh..." Zayan membalikkan badannya menghadap perut Aurora. Menaikan baju Aurora sedikit, kemudian kepalanya masuk dalam pakaian istrinya.

"Sssh.. geli.." desis Aurora saat Zayan berulah pada perutnya.

Aurora menarik kepala Zayan dari perutnya, terlihat Zayan terkekeh akan tatapan yang diberikan istrinya.

"Kalo kamu udah bangun, aku mau pergi," ucap Aurora membenarkan pakaiannya.

"Kemana?"

"Mau ke markas, aku ada tugas." Aurora berdiri dari sofa, Zayan mengikuti Aurora yang berjalan ke kamarnya.

"Aku ikut."

"Gak!"

"Gak mau. Pokoknya aku ikut!"

"Zayan, ini bahaya oke. Kamu diem dirumah," ujar Aurora lembut menatap Zayan yang berdiri didepannya dengan cemberut.

"Aku ikut T.I.T.I.K!!"

Aurora menghela napas pasrah, Zayan sangat keras kepala. Jika tidak dituruti Zayan akan menangis satu hari penuh dan besoknya dia bisa saja sakit.

Mereka berdua mengganti pakaiannya menjadi lebih kasual. Aurora keluar dari kamar mandinya, ia menggunakan Kaos hitam dipadukan dengan jeans hitam, rambutnya ia biarkan tergerai.

"Ayo udah siap?" tanya Aurora pada Zayan yang selesai memakai sepatu.

"Udah ayo."

Aurora mendekat, ia menyisir rambut Zayan menggunakan jarinya.

"Mumu.." Telunjuk Zayan menyentuh bibir Aurora.

Aurora mendengus tapi tidak menolak permintaan Zayan.

Cup

Bibir miliknya menempel pada bibir Zayan, melumatnya sebentar lalu ia melepaskan tautan bibirnya.

"Agi.." pinta Zayan sekali lagi.

"Nggak!" tolak Aurora membersihkan bibir Zayan menggunakan jempolnya.

Zayan yang tidak menerima penolakan, ia menarik tengkuk Aurora. Melumat bibirnya menggebu-gebu, Aurora membalas menyeimbangi ciuman Zayan.

Selang beberapa menit, Zayan melepaskan tautan bibirnya. Menyatukan kening mereka, memainkan hidung Aurora dengan hidung miliknya.

Mengusap bibir Aurora dengan jempolnya dan sebaliknya. Aurora merapihkan rambut Zayan.

Mereka keluar dari dari kamar tak lupa mereka membawa jaket hitam miliknya. Warna baju mereka sama, sering sekali menyebutnya couple goals.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang