ZAYAN - 28

6.2K 416 52
                                    

4,6k = Jumlah vote

105 vote = Chapter 28

25 komentar

.....

HIATUS!!!






































































































































































































TAPI BOONG 🤣🤣🤣



HAPPY READING 💐

Sinar mentari memasuki celah jendela, membuat salah satu dari orang yang didalam ruangan itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya didalam ruangan. Matanya terbuka secara perlahan. Ia membolakan matanya saat dirinya mendapat seorang laki-laki didepannya.

Tangannya terangkat tanpa dicegah, menyingkirkan beberapa anak rambut yang menghalangi wajah tampannya. Mengelus wajahnya dari pipi, hidung, rahangnya yang tegas dan terakhir bibir tebal nan seksi miliknya.

Glup. Ia menelan ludahnya saat ada gelenyar aneh memasuki relung hatinya. Ia mengelus-elus bibirnya, tanpa disadarinya laki-laki didepannya sudah terbangun dari tadi. Tapi ia menutup matanya pura-pura tidur.

Aruna gadis yang terbangun lebih dulu, menatap wajah tampan didepannya. Jari jempolnya terus mengelus bibir seksi itu. Matanya tertuju pada bibir itu yang semalam merenggut first kiss and second kiss miliknya.

Wajahnya ia dekatkan hingga tak sadar, jarak diantara mereka menipis. Entah sejak kapan dirinya semesum ini. Haduh.. Aruna yang biasanya pendiam kini jadi sedikit agresif?

Ada apa dengan Aruna?

Aruna mendongakkan kepalanya sedikit karena wajahnya tadi tepat berada dibawah rahang tegas miliknya.

Cup

Kedua benda kenyal itu kembali menyatu, memberikan morning kiss pada seseorang yang entah sejak kapan ia membuka hatinya untuk laki-laki dihadapannya.

Bima laki-laki yang tengah dicium Aruna tertegun saat benda kenyal itu menempel dengan bibirnya. Ia membuka matanya perlahan menatap manik mata Aruna yang membola saat dirinya membuka mata.

Aruna yang ingin melepaskan diri dari Bima, tapi dicegah Bima dengan melingkarkan lengannya pada pinggang Aruna erat. Membuatnya tidak bisa berkutik. 

Bima mulai melumat bibir tipis itu lembut dan penuh perasaan. Lengan satu lagi ia memegang tengkuk Aruna untuk memperdalam ciumannya. Menggigit bibir bawahnya setelah terbuka, lidah Bima masuk ke rongga mulut Aruna.

Aruna membalas ciuman Bima dengan kaku, karena ini adalah hal pertama yang pertama ia lakukan. Setelah 5 menit Aruna kehabisan napas, Bima melepaskan tautan bibirnya. Lalu Atuna menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Aruna tertunduk dengan bibir memerah dan bengkak. Apalagi wajahnya tak kalah merah dari bibir. Bisa-bisanya ia ketahuan mencium bibir laki-laki dihadapannya duluan.

Hilang sudah wajahnya didepannya. Aruna yang biasanya pendiam, tidak banyak bicara. Sekarang dia ketahuan lebih dulu menciumnya. Agh.. malu sekali Tuhan.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang