ZAYAN - 06

18.4K 970 41
                                    

Makasih yang udah Support Zayan.

Bantu Vote dan Komen juga ya, setiap part nya :)

Absen dulu yuk,

JANGAN LUPA SUPPORT TERUS ZAYAN SAMPAI M :)

HAPPY READING 💐

"Bisa nggak sih lo jauh-jauh dari gue!!" teriak seorang cowok pada gadis didepannya.

"Terserah gue," ketus gadis itu.

Cowok itu menatap tajam gadis didepannya. "Lebih baik lo jangan ikut campur urusan gue," ucapnya berlalu pergi. Tapi tangannya lebih dulu ditarik .

Lalu ia berbalik dan menatap kearah lain.

"Gue gak bisa. Lo bisa nggak sih lupain dia, hah?! Gue selalu ada disamping lo. Kenapa lo selalu memandang Xena dengan tatapan suka. Padahal gue..."

Gadis itu menunduk menahan air matanya agar tak jatuh. "Gue tau lo suka sama Xena. Tapi Xena sudah punya Kafeel, Kavindra! Lo mau ngerusak hubungan mereka?!" teriaknya memukul dada cowok yang ia sebut Kavindra.

"Bukan urusan lo!"

"Ini urusan gue! Xena adalah sahabat gue. Siapapun yang mau ngerusak kebahagiaan sahabat gue, lo harus berhadapan sama gue!! Ngerti nggak lo!!" teriaknya menatap tajam mata biru milik Kavindra.

Kavindra berdecih, "Kafeel nggak patut untuk bahagia! Dia selamanya akan menderita!! Camkan itu!!"

Kavindra pergi meninggalkan gadis itu sendiri. Menatap kepergian Kavindra yang tidak menoleh kebelakang. Tangannya memegang dadanya.

"Sakit.. hikss..." lirihnya.

Hatinya terluka. Melihat orang yang dicintainya malah menyukai sahabatnya sendiri.

Air matanya mengalir tanpa diundang. Siapa yang gak akan sakit, kalo orang yang dicintai menyukai sahabat kalian sendiri.

Kavindra menyukai Xena sahabatnya. Tapi Xena sudah punya Kafeel. Dan tujuan Kavindra adalah Kafeel.

Bagaimana bisa ia membiarkan kebahagiaan sahabatnya terenggut hanya karena obsesi Kavindra pada Xena.

Sahabat mana yang akan berdiam diri menunggu kebahagiaan sahabatnya terenggut?

Maka dari itu ia akan berusaha untuk membuat sahabatnya bahagia dengan cintanya.

***

"Apa yang kamu lihat?" tanya seorang laki-laki pada perempuan disampingnya.

"Kita tidak ada hak untuk ikut campur masalah mereka. Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Tapi jika dia sudah keterlaluan, maka kita harus membantu mereka," jelasnya pada pria disampingnya.

"Bijak sekali istri dari Zayan Rajendra," seru Zayan menyunggingkan bibirnya.

Cup

Kecupan pada pipi ia berikan untuk istrinya. Memeluk pinggang istrinya erat.

"Apakah mereka akan baik-baik saja?"

"Aku tidak tau. Tapi siapapun yang mau merusak kebahagiaan sahabat aku, aku tidak pernah pandang bulu untuk menghancurkan dia. Sekalipun dia itu sahabat kamu."

"Aku tau."

Mereka berdua pergi dari halaman depan, tak sengaja mendengar perdebatan antara Kavindra dan sahabat Aurora yang lain.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang