Happy Reading 💐"Ara kok cuekin Ayan," rengut Zayan dengan bibir cemberut.
Aurora melirik sekilas lalu kembali menatap ponselnya. Siapa yang enggak kesal saat suaminya sangat keras kepala untuk makan.
Mata Zayan berkaca-kaca, jarinya memegang ujung baju Aurora dengan bibir kebawah. Isakan tangis terdengar jelas ditelinganya.
"Hiks.. Ayan au makan, bial Aya ndak malah lagi cama Ayan," lirih Zayan terisak.
Aurora mendengus. Setelah mereka di persilahkan masuk oleh mertua sekaligus orang tua suaminya. Khanza selaku ibu Zayan mengajak mereka berdua untuk makan malam. Tetapi Zayan menolak enggak mau makan, terpaksa Aurora makan bersama dengan mertuanya dan meninggalkan Zayan sendirian dikamar.
Seusai makan malam, Aurora pamit pergi ke kamarnya. Dirinya tidak menghiraukan Zayan yang terus merengek padanya karena dicuekin olehnya.
Kruyuk~
Bunyi perut dari suaminya membuat Aurora menahan senyum tipisnya, biarkan suaminya terus merengek padanya. Suruh siapa dia bandel dan keras kepala.
"Ara, Zayan lapar."
"Ara perut Zayan sakit, hiks.."
"Ara jangan marah lagi sama Zayan."
"Hua... Ara jangan diemin Zayan.."
"Ara hiks..."
Zayan menangis kencang diranjang, ia membolak-balikkan tubuhnya ketika perutnya terasa sangat sakit.
Zayan terus merengek dan berbicara pada Aurora tapi istrinya tidak menjawab rengekannya. Membuat dirinya sedih akan keras kepalanya. Berakhir Aurora marah pada dirinya.
"Ara hiks.. perut Zayan sakit..." Zayan meringis sambil memeluk perutnya yang terasa sangat nyeri.
Aurora membalikkan tubuhnya menghadap kearah Zayan, tangan terangkat mengelus perut suaminya.
"Sudah aku bilang nurut sama aku, kamu bandel banget dibilangin kamu punya maag. Ngerti gak? Mau terus keras kepala? Kamu mau aku tinggalin?!"
Zayan kembali menangis kencang mendengar perkataan istrinya yang sangat menusuk.
"Hiks.. Zayan nggak mau ditinggal Ara. Zayan mau Ara tetap disini sama Zayan," lirihnya menghadap sang istri yang menatapnya dingin.
Glup. Meneguk ludahnya kasar. Zayan menundukkan kepalanya takut menatap istrinya.
Aurora menatap suaminya yang tertunduk, dirinya merasa bersalah. Lalu dirinya turun dari ranjang tapi dicegah Zayan.
Zayan menggeleng saat istrinya ingin meninggalkan dirinya. "Ara jangan tinggalin Zayan hiks.. Zayan enggak akan nakal lagi, nggak akan bandel, nggak akan keras kepala lagi. Ara jangan pergi.."
Ara berbalik menghadap suaminya, membungkukan sedikit tubuhnya lalu mencium kening Zayan lembut. Air mata yang membuat wajah Zayan basah, ia hapus. Mengecup bibirnya singkat kemudian dia pergi meninggalkan Zayan sendirian dikamar.
Melihat istrinya yang pergi dari kamar membuat ia menangis kencang, terisak air matanya kembali mengalir. Ia turun dari ranjang..
Bruk
Tubuhnya jatuh kelantai, ia menatap pintu dengan derasnya air mata. Kemudian bangkit dan berlari kearah pintu.
"Ara hiks.. jangan tinggalin Zayan," tangis Zayan membuka pintu dengan keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Zayan yang orang-orang kenal adalah seorang cowok dingin, cuek, badboy. Tapi jika sudah bersama dengan Aurora gadisnya maka sifatnya akan berubah 180°. "Ara jangan tinggalin Zayan" "Ara Zayan mo cucu" "Ara pukpuk Zayan" ...