ZAYAN - 31

6.2K 403 2
                                    

4,66k = jumlah vote

100 vote = Chapter 31

100 vote = Chapter 30

10 komentar

HAPPY READING

Bel pulang berbunyi, seluruh murid berbondong-bondong keluar dari sarang eh maksudnya kelas. Menuju ke rumah masing-masing yey.

Tak jauh berbeda dengan AKXA yang berjalan bersama-sama sesekali membahas sesuatu.

"Sepertinya kita udah dari lama gak dapat tugas ya?"

"Iya benar. Gue juga belum dapet tugas. Ra, kapan gue bisa dapet tugas?" Aruna menatap Aurora yang sejak tadi diam.

Aurora melirik sekilas, "Enggak ada tugas untuk sekarang. Ada tugas sih tapi..." Aurora menghentikan ucapannya membuat mereka bertiga terdiam karena penasaran.

"Tapi?" Celetuk Xena, penasaran yang tak tertahankan.

"Danger. Bukannya kalian nggak mau yang bahaya?"

"Eum.. bukan gitu. Emang tugas apasih?"

Aurora menatap Kaila dengan bibir menyeringai, "Menjaga dan memberikan makanan untuk peliharaan baru gue. Mau?"

Mereka bertiga saling melirik satu sama lain. Lalu mengangguk bersamaan. "Oke, kita bertiga mau. Asal ada kerjaan, males banget gue harus berurusan dengan jantan sengklek."

"Siapa lo bilang jantan sengklek?" ucap seseorang dibelakang mereka.

Tubuh Aruna menegang mendengar suara seseorang yang sangat dikenalnya. Kepalanya menoleh dengan perlahan, Aruna seketika membalikkan badan dan mundur.

"Kerjaan apa yang lo bilang?" tanya Bima.

"Kerjaan yang lebih santai daripada ngurus elo," jawab Aruna santai.

"Kerja apaan? Padahal ngurus gue santai-santai aja tuh."

"Apa! Lo bilang, kerjaan ngurus lo itu santai?! Yang ada gue darting terus karena perintah lo!! Enak aja, bukan siapa-siapa, ngelarang gue ngelakuin ini itu! Mana yang elo sebut santai?"

Bima tertegun sejenak, dia tidak menyangka Aruna bisa seemosi seperti sekarang. "Apa gue udah keterlaluan ya?" gumamnya dalam hati.

Zayan menghampiri Aurora yangs edari diam mendengar pertengkaran antara Abim (Aruna, Bima). Tangannya melingkar dipinggang istrinya, membuat si empu tersentak.

Ia mendelikkan kearah Zayan yang dibalas dengan kekehan geli. "Ayo pulang, aku udah laper."

Aurora menatap teman-temannya dan kembali menatap Zayan. Seakan mengerti tatapan dari istrinya, Zayan menjawab, "Biarkan mereka, kita pergi duluan saja."

"Dasar suami laknat!!" dengus Aurora melengos pergi.

"Kamu berani!! Mengatai suami kayak gitu, huh!"

"Beranilah masa nggak berani. Sama-sama manusia kok."

Huh, sejak kapan istrinya ini melawan suami. Awas aja pas dirumah, hukuman menanti. Hahaha.

"Mau kemana kalian?" tanya Kaira melihat Zayan dan Aurora pergi dari parkiran.

"Biasa.."

"Cih, yang punya suami enaknya. gue kapan ya Run?" Kaira menyandarkan kepalanya di lengan Aruna.

Aruna yang ditanyapun hanya mengendikkan bahunya tak tahu. Bima menghampiri Aruna dan menarik tangannya menjauh dari Kaira.

"Woi enak banget lo ninggalin gue anj... Xen—shit!!" Kaira mencebikkan bibirnya. Enak banget mereka meninggalkan dirinya sendirian diparkiran.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang