ZAYAN - 53

2.3K 90 10
                                    

DILARANG SIDER⚠️

DILARANG PLAGIAT⚠️

Gimana chapter 52?

Gue mau namatin nih cerita cuma sampe 65 chapter ajalah ya :)

Gue mau pake target ya updatenya, boleh?


Komen setiap paragraf.

Maaf ye jika cerita gue banyak pengulangan kata, masih belajar.

Udah berapa tahun nih cerita kagak tamat-tamat?

Setuju ga, setelah Zayan tamat gue bakalan lanjutin cerita Kafeel. Tenang Aurora ada dicerita tersebut jadi karakter yang berbeda.

Semoga dicerita ini gue ga buat plot twist deh ya.

Gue mau gantungin nih cerita ahaha, biar kalian misuh-misuh sama endingnya.

HAPPY READING(๑°ㅁ°๑)‼

***

Kedua orang berbeda gender itu turun dari pesawat, seorang laki-laki menggandeng tangan ibunya agar tidak hilang dari jangkauannya.

"Galen kita akan tinggal dimana?" tanya sang ibu pada anaknya.

"Tentunya aku akan membeli rumah bun, Galen ga sabar membongkar kebusukan mereka," jawab Galen Syahputra dengan senyum misterius.

Ada yang masih ingat dengan Galen Syahputra? Dia kini kembali ingin membongkar kematian ayahnya dan kebusukan seseorang.

"Ku harap dia belum mati bun, Galen tidak rela kematian ayah, kasusnya diberhentikan begitu saja. Inikah alasan bunda mengajak Galen pindah negara?"

Ibunya hanya bisa terdiam tapi tangannya mengepal, "Dia membayar polisi untuk menghentikan kasus ayahmu. Saat itu bunda tidak bisa melakukan apa-apa, bunda hanya bisa pergi dari negara ini untuk menghapus kenangan bersama ayahmu."

Galen mengelus punggung tangan ibunya, "Tenang saja bun, anakmu akan menyelesaikan kasus kematian ayah."

***

Seorang gadis duduk dipangkuan ayahnya, tubuhnya bergerak naik turun. Kegiatan antara mereka sudha berlangsung selama 2 jam tapi tidak ada yang menghentikannya.

Kedua orang tersebut penuh dengan peluh tapi tak menghentikan kegiatannya.

"Clara bagaimana dengan kakakmu itu?" tanya Ardan memegang pinggang anaknya dan membantunya untuk menghentak-hentak dengan keras.

"Akkh aakhh ayah, Clara akan membalas mereka satu persatu. Asalkan ayah tetap disisi Clara."

"Bagaimana jika identitasmu terbongkar dan Saudara kembarnya kembali lagi?"

Clara menjulingkan matanya dengan tawa menggelegar diruangan kantor milik Ardan. "Tentu saja membunuhnya."

"Ayah akan membantumu." Tawa Ardan. Kedua orang itu mendesah dan sesekali tertawa gila.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang