ZAYAN - 45

5K 272 6
                                    

WARNING⚠️

HARGAI SAYA SEBAGAI PENULIS, DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN.

TARGET⚠️
150 VOTE
200 KOMEN

***

"Zhard!! Dipanggil Mama!!" teriak Sheeza dari bawah.

Sang Ibu hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, padahal dia sudah menyuruhnya untuk memanggil kakaknya. Tidak sesuai ekspektasi, putrinya malah berteriak memanggilnya dari dapur.

"Zaza, nggak sopan teriak memanggil kayak gitu. Gih, panggil abangmu dengan benar," ucap Zulfa dengan lembut.

Sheeza yang mendengar ucapan lembut ibunya, hanya mampu menuruti perkataannya. Dengan langkah malas dan kaki yang dihentak-hentakkan itu menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar abangnya.

Sementara orang yang sedari tadi dipanggil itu sedang tertidur pulas dengan posisi tengkurap.

"Abang!!" teriak Sheeza dari depan kamar.

Karena tidak mendapat sahutan dari dalam kamar, Sheeza berdecak. Ini yang membuat dia malas memanggil abangnya yang tidak pernah menyahut saat ia memanggilnya.

Cklek

Sheeza membuka pintu kamar Abangnya Zhard, ia melongo melihat abangnya yang tidur. Sheeza berkacak pinggang dengan bibir menggerutu.

"Pantes dipanggil gak nyahut-nyahut, orang dia kebo, kalo tidur suka lupa waktu," sungut Sheeza.

Ia berjalan mendekati ranjang abangnya, lalu ia menaiki ranjang itu. Kemudian ia melompat-lompat diatas kasur empuk.

"ABANG BANGUN!!" teriak Sheeza sembari melompat-lompat sampai tubuh Zhard ikut berguncang.

"Apasih, berisik." Zhard menutup telinga menggunakan bantal.

"Ih abang bangun!!" decak Sheeza kesal.

Sheeza berhenti melompat-lompat, tapi ia tak menghentikan aksinya. Ia sekarang menduduki punggung abangnya. Menarik pipinya kencang.

Zhard mendengus, tidurnya terganggu dan membuatnya tidak bisa kembali tidur. "Apasih, Za!! Ganggu aja lu. Orang lagi tidur juga!!"

Sheeza menarik rambut abangnya kencang, "Ayo ih, Zaza udah laper."

"Minggir."

"Enggak mau. Nanti abang pasti kembali tidur," tolak Sheeza.

"Enggak."

"Pokoknya Zaza nggak mau!!"

Tanpa menunggu kelanjutan dari protesan tak berfaedah dari kembaran gilanya.

Zhard melompat dari tidurnya dengan gerakan kilat, sementara Sheeza sigap melingkarkan kakinya dipinggang abangnya dan tangannya menarik rambut Zhard dengan kesal.

"AKHHH!! ABANG KALO MAU LOMPAT BILANG-BILANG DONG!!" teriak Sheeza kesal.

"Suruh siapa, disuruh turun dari tadi banyak alasan."

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang