ZAYAN - 08

14.5K 808 19
                                    

Halo new readers🤍

Jangan lupa follow akunku :)

Vote setiap chapter ya jangan loncat




"Kapan kamu bangun Ra, aku kangen," gumam seorang laki-laki memandang tubuh seorang gadis terbaring diatas brangkar.

"Ayo bangun, nanti aku ajak kamu keliling dunia. Biar kamu bahagia seperti dulu..." Laki-laki itu memejamkan matanya sejenak.

Kilasan masa kecil mereka tiba-tiba saja terlintas di pikirannya membuatnya tersenyum kecut saat mengingatnya.

Seorang gadis bermain kejar-kejaran dengan anak laki-laki berusia 8 tahun, sedangkan usianya 4 tahun.

"Ayen sini kejal Aya," ucapnya cadel diusianya yang sudah beranjak dewasa itu.

"Ara, jangan lari-lari nanti jatuh," lontar anak laki-laki itu khawatir.

Bruk

"Aduh..." ringisnya menatap lututnya yang sudah lecet.

"Ayen utut Aya ecet," ujarnya dengan bibir tersenyum.

"Kan.. kan udah aku bilangin, jangan lari-lari, Ara!" desisnya menghampiri gadis yang terduduk diatas tanah.

"Enggak sakit kok."

"Ayen teyat ngomongnya." Pipi gadis itu menggembung lucu.

"Clara!!" teriak seorang wanita paruh baya pada gadis yang dipanggil Clara.

Gadis yang dipanggil wanita itu tidak menoleh.

"Ara itu mama kamu manggil," ucapnya pada gadis dihadapannya yang bernama Clara.

"Tapi.. itu..." Clara menghela napas pelan, ia mendongak menatap anak laki-laki dihadapannya. Lalu ia tersenyum manis.

"Dadah Ayen, sampai ketemu lagi."

Clara pergi meninggalkan Galen—anak laki-laki yang bermain bersamanya.

Wanita itu menarik tangan Clara pergi menjauh dari taman. "Sudah mama bilangin jangan main sama Galen."

Clara terdiam. Lalu ia mendongak, "Iya, Ma."

Lalu keesokan harinya Galen menunggu Clara, yang selalu mengganggu hari-harinya. Tapi ia tak kunjung main kerumahnya.

Satu minggu kemudian ia kerumah Clara, tapi rumahnya terlihat sepi. Galen menghampiri satpam yang menjaga rumah itu.

"Pak Clara kemana ya? Kok dia sekarang jarang main kerumah Galen?"

"Oh, Non Clara. Sekeluarga pindah rumah Den Galen."

"Kok Clara nggak kasih tahu Galen ya Pak?" tanya Galen penasaran.

"Em.. itu. Nyo–"

"BANI SINI MAKAN DULU AYO!!" teriak wanita setengah abad menghampiri anaknya.

"Ah.. iya bu." Lalu Bani—Satpam rumah itu menghampiri ibunya.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang