Date

658 87 11
                                    

Liburan yang dijanjikan pun tiba. Manami memilih Okinawa sebagai tempat tujuan, Karma sendiri tidak terlalu mempermasalahkan tempat destinasi, selama mereka berdua bisa menikmati liburan.

Si kembar dan Miku dititipkan pada orangtua Karma. Diluardugaan, Kou dan Miyuki tak keberatan dengan liburan yang hendak mereka lakukan.

"Habis kalian selalu terlihat seperti zombie setelah pulang kerja."

Alasan yang diberikan oleh Miyuki membuat Manami dan Karma tersenyum masam. Tidak salah, karena keduanya memang selalu disibukkan dengan pekerjaan mereka, bahkan waktu tidur pun tidak teratur karena ponsel yang berdering dari rekan kerja.

"Mau ke pemandian dulu?" tanya Manami sambil merapikan pakaian mereka di lemari yang disiapkan oleh pihak penginapan.

"Tak masalah."

"Um, di sini hanya ada pemandian campuran 'kan?"

"Iya. Mau kutemani?"

Manami tertawa mendengar tawaran Karma, membuat yang memberi tawaran terkekeh pelan. Tawaran tersebut sengaja Karma lontarkan, karena mereka bukan satu-satunya yang menginap di penginapan sederhana tersebut.

"Kurasa, hanya beberapa lansia yang menginap di sini."

"Jadi, mau kutemani atau tidak?"

"Boleh, sudah lama aku tidak menggosok punggungmu 'kan?" balas Manami diikuti tawa kecil.

Selesai merapikan pakaian mereka, keduanya pun mengunjungi pemandian terbuka yang disediakan oleh penginapan. Penginapan yang mereka pilih hanya sebuah penginapan sederhana dengan sebuah pemandian campuran, bahkan hanya beberapa pasangan yang sudah lanjut usia yang mereka temui saat tiba tadi. Begitupun saat mereka sampai di pemandian terbuka, beberapa pria dan wanita yang sudah berusia lima puluh tahun keatas sempat melihat ke arah mereka, sebelum kembali sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Ada dua wanita dan empat pria tua, sepertinya mereka adalah warga lokal yang tengah berendam -mengingat penginapan yang mereka sewa terbilang murah, dan menggratiskan mandi di pemandian terbuka.

Satu jam keduanya berendam, dilanjutkan dengan makan malam dan jalan-jalan berkeliling Okinawa sambil mencari oleh-oleh untuk ketiga anak mereka yang tidak ikut serta.

"Aku jadi rindu Miku."

Karma hanya menanggapi dengan deheman halus. Bagaimanapun Manami adalah ibu dari ketiga anak yang sedang dititipkan pada orangtuanya, rasa rindu itu wajar.

"Mau belikan sesuatu?"

"Entahlah. Aku tak tahu apa mereka akan suka atau tidak."

"Manisan saja."

"Itu maumu 'kan?"

Tawa Karma pecah, membuat Manami mendengus pelan. Kesukaan Karma akan manisan memang tidak berubah. Dan itu menurun pada Miyuki.

Obrolan keduanya terus berlanjut, sambil menyusuri jalan yang dipenuhi oleh lampu, mengunjungi beberapa toko untuk mendapatkan benda yang dirasa cocok sebagai buah tangan. Manami yang selalu melingkarkan lengannya pada lengan Karma sudah jadi sebuah kebiasaan setiap kali keduanya jalan beriringan. Karena waktu yang mereka habiskan berdua terbilang langka, jalan-jalan ini pun menjadi sebuah waktu yang berharga bagi keduanya.

Sayangnya, mereka hanya menginap tiga hari dua malam, karena takut Miku akan rewel -mengingat usianya yang belum genap satu tahun.

"Kurasa, kita harus sering melakukan ini."

"Jalan-jalan?"

"Kencan berdua. Terkadang, pekerjaan dan yang lainnya membuatku muak."

Manami tertawa pelan. Mendengar keluhan dari Karma bukanlah hal yang baru, karena Karma termasuk pria yang cukup terbuka mengenai apa yang sedang ia rasakan atau pikirkan.

"Tapi, Kou dan Yuki takkan senang dengan ide itu," kata Manami.

"Jangan terlalu sering juga. Tiga atau lima bulan sekali, mungkin?"

"Sepertinya akan lebih baik jika tidak usah memberitahu mereka."

"Kau benar."

Waktu terus berjalan, seiring obrolan yang mengalir. Membuat keduanya merasa nyaman dengan situasi hangat yang tercipta di antara mereka. Melakukan kencan berdua memang bukanlah hal yang buruk, namun mereka juga harus memikirkan Kouichi, Miyuki dan Miku yang menunggu mereka pulang. Tapi, tidak ada salahnya bagi mereka menikmati waktu berdua seperti sebelum mereka menikah 'kan?

Melepas penat dari pekerjaan dan tanggung jawab sebagai orangtua sejenak, sambil membangun keintiman dan memori indah dengan sang pendamping hidup. Sebuah cara sederhana untuk memulihkan jiwa yang mulai lelah dengan tumpukan dokumen dan realita kehidupan orang dewasa. Lalu kembali ke kehidupan yang penuh dengan manusia yang dikuasai oleh ego masing-masing.

Ya, tidak ada salahnya berlibur sejenak. Terlebih untuk keduanya yang masih berusaha bertahan pada pekerjaan yang sudah lama mereka tekuni. Anggap saja sebuah hadiah kecil untuk diri sendiri.

"Karma."

"Hm?"

"Kau bilang, asistenmu ganti lagi 'ya?"

"Iya. Yang sebelumnya langsung ku-cut, karena ia tidak sopan."

"Menggodamu?"

"Iya."

Manami tersenyum masam mendengarnya. Karma terbilang sering mengganti asistennya, karena jika wanita akan berisiko pada hal yang kurang pantas. Yang paling lama adalah seorang pria yang sudah cukup tua, beliau berhenti karena pensiun. Setelah itu, Karma selalu kelimpungan mencari asisten baru yang pantas. Jika ada pria, selalu diprioritaskan pada divisi lain, sehingga Karma selalu terlambat untuk mendapatkan kandidat yang pantas.

"Mungkin kau akan mendapatkan asisten yang pantas nantinya."

"Kuharap secepatnya. Jadwalku semakin berantakan belakangan ini."

Malam makin larut, keduanya pun memutuskan untuk kembali ke penginapan. Untuk beristirahat dan kembali melanjutkan jalan-jalan mereka hingga hari terakhir mereka menginap.
.
.
.
Yuhuuuu :) Saya kembali, dan berharap dapat membuat cerita untuk keduanya menjadi lebih manis ( ꈍᴗꈍ)
Kenapa menjelang ultah Karma? Karena dia char fav saya, saya suka smug grinnya yang ngeselin wkwkwk
Sekian dan terima kasih atas dukungannya selama inii (。•̀ᴗ-)✧
Saya akan tetap berusaha membuat cerita manis untuk mereka! (◍•ᴗ•◍)❤
Jangan tanya soal adegan dewasa yaaa
Karena saya gak akan buat cerita yang lebih dari sekedar kissing/hugging! Saya mau fokusnya ke ke-uwu-an mereka aja wkwkwk
Biar itu jadi rahasia untuk Karma dan Manami aja (ㆁωㆁ)

Love you all ( ˘ ³˘)♥

Their LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang