Nightmare

2.6K 231 7
                                    

Ketegangan meliputi ruangan itu. Bulir keringat mengalir perlahan di pelipisnya. Ucapan yang dikatakan oleh wanita di hadapannya pun terngiang di kepalanya. Membuat kepalanya terasa pusing, dan perutnya terasa mual.

"Aku ingin cerai."
.
.
.
Napasnya tersengal-sengal, keringat dingin mengalir dari pelipisnya, diikuti bola matanya yang membulat sempurna.

"...Karma?"

Netra mercury milik Karma pun beralih -menatap sosok Manami yang baru terbangan.

"Kenapa? Kau berkeringat," ucap Manami sedikit panik sambil menyentuh wajah Karma yang sudah basah oleh keringat.

Tak ada balasan dari pria bermahkota merah di hadapannya.

Tanpa peringatan, tangan Karma pun menarik Manami pada sebuah ciuman. Membuat yang bersangkutan membulatkan matanya karena terkejut.

Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya seiring dengan pangutan panas dan rengkuhan erat yang diberikan Karma.

Setelah Karma melepaskan pangutannya, ia pun memeluk Manami erat. Menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher milik Manami.

"A-apa ada sesuatu, Karma?" tanyanya dengan rasa khawatir yang mulai muncul -mengingat Karma yang tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.

"Hm. Tak ada."

Jawaban tenang dan seadanya yang diberikan Karma, justru memancing rasa penasaran Manami. Tapi wanita itu tidak menanyakannya lebih lanjut. Walaupun ia menanyakannya kembali, ia tahu kalau Karma akan kembali mengelak dan tak memberikan jawaban apapun.

Di sisi lain, perasaan aneh masih dirasakan oleh Karma. Perutnya masih terasa tak enak sejak mimpi itu berakhir. Ia bersyukur itu hanya bunga tidur semata. Tapi, bagaimana jika suatu saat Manami meminta hal itu darinya?

Tidak. Karma tak mau membayangkannya.

Itu hanya mimpi. Itu tak akan pernah terjadi. Tak akan pernah kubiarkan situasi itu terjadi.
.
Pemberitahuan sedikit. Jadwal updatenya akan agak kacau... Karena saya sedang banyak kegiatan akhir-akhir ini. (;o;)

Maaf, jika mengecewakan. Tapi, akan tetap sempatkan update sebisa saya... (;ω;)

Dan terima kasih atas dukungan para pembaca selama ini. Saya terharu (❁'▽'❁)

Sekian dari saya. Sekali lagi saya minta maaf ya (;∀;)

Hicchi23

Their LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang