Video Call

1.6K 200 12
                                    

"Tou-san."

Karma menoleh, mendapati Kouichi yang berdiri di samping meja kerjanya. Tak biasanya Kouichi mengganggunya di saat dia berada di meja kerjanya -kalau Miyuki sering melakukannya.

"Apa Tou-san kenal dengan wanita bernama Asano Rio?"

"Kenapa memang?"

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan ayahnya, Kouichi pun menyimpulkan kalau Karma kenal dengan yang ia maksud. Namun, mendengar nada datar yang dipakai ayahnya, mungkin mereka hanya saling kenal nama.

"Tadi aku dan Yuki datang ke rumah Asano-kun, ibunya bilang kalau ia kenal dengan Tou-san dan Kaa-san," jelas Kouichi. Ia bisa mendengar decihan terdengar dari mulut ayahnya.

Apa aku membuatnya marah?

"Sini."

Karma mengisyaratkan Kouichi untuk duduk di pangkuannya. Setelahnya ia pun menutup tampilan layar laptopnya yang sebelumnya menampilkan dokumen yang sedang ia kerjakan. Berganti dengan panggilan video call.

"Holaa~"

Sosok wanita dengan rambut unik itu muncul di layar, dengan senyum lebar di bibir tipisnya. Kouichi mengangguk singkat sebagai balasan.

"Nakamura, apa maumu?"

Kouichi mengangkat wajahnya, menatap ayahnya yang menatap layar tajam.

"Tak ada. Putraku berada di kelas yang sama dengan si kembar, dan kupikir mereka bisa membantunya berkeliling sekolah. Itu saja."

Entah mengapa Kouichi merasa agak merinding, terlebih ayahnya terlihat sangat terganggu saat ini. Apa ini maksud dari kegelisahannya sejak pagi?

Tapi, kenapa ayahnya merasa terganggu? Apa ada sesuatu?

"Kalian pernah pacaran?"

Karma menatap Kouichi dengan pandangan terkejut bercampur horror. Rio sendiri mencoba menahan tawanya. Reaksi keduanya pun mengundang pertanyaan di kepala Kouichi.

"Dengar, Kouichi-kun, ayahmu itu bukan tipeku. Jadi, mustahil."

"Yup, karena dia menyukai Nagisa saat SMP."

"KARMA S**LAN!! JANGAN BOCORKAN!"

"Bahasamu, Nakamura," balas Karma sambil menutup kedua telinga Kouichi.

"Selain itu, ayahmu sudah menyukai ibumu sejak lama. Dan aku hanya menganggapnya sebagai partner in crime. Jadi jangan salah paham."

Kouichi mengangguk singkat. Lalu menatap ayahnya yang tengah menarik napas dalam-dalam.

"Ah, mana Manami-chan?"

"Tidur. Kau tak masalah menjawab vidcall semalam ini? Maksudku, Lipan itu."

"Dinas. Katanya sih, lusa pulang. Sudah ya, aku harus bangun pagi besok. Sampaikan salamku pada Manami-chan 'ya!"

Sambungan berakhir. Kouichi pun diminta Karma untuk kembali ke kamarnya. Sedangkan dirinya merapikan dokumen dan laptopnya -bersiap untuk kembali ke kamarnya sendiri.

Melalui panggilan dengan Asano Rio tadi, Kouichi pun menyimpulkan kalau ibu Gou adalah teman SMP ibu dan ayahnya. Namun, ada satu hal yang sedikit mengganggunya.

Siapa Lipan yang mereka bicarakan?

Their LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang