Braids

1.8K 195 19
                                    

Manik mercury besar milik Miyuki menatap antusias pada tangan Karma yang sedang memilin rambut Manami. Memilin dan mengepangnya hingga menjadi kepang tunggal yang biasa menjadi hairstyle Manami.

"Tou-san."

Karma menoleh, mendapati Miyuki yang kini menatapnya antusias. Ia bisa menebak apa yang dipikirkan oleh anak perempuannya itu, tapi memilih diam dan menunggunya bicara.

"Kepangi rambutku juga!"

Karma mengangguk singkat. Manami beranjak pergi ke dapur, dan Miyuki pindah ke pangkuan Karma. Senyum lebar dan matanya berbinar cerah menunggu hasil kepangan sang ayah.

"Selesai."

Miyuki mengambil cermin tangan yang berada tak jauh, dan wajahnya pun berubah cemberut. Kepangannya berbeda dengan milik sang ibu. Karena rambutnya dikepang dua ke bawah.

"Aku mau yang seperti Kaa-san!"

"Besok lagi, kalian sudah harus berangkat 'kan? Nanti telat," balas Karma acuh dan mengambil tas kerjanya, serta kunci mobil dan jas miliknya. "Ayo, masuk ke mobil," lanjutnya masih dengan nada yang sama.

Sepanjang perjalanan, Miyuki terus cemberut dengan kedua alisnya yang mengerut dan bibir bawahnya yang dimajukan. Manami yang duduk di kursi depan hanya bisa tersenyum kaku. Berbeda dengan Karma yang menyetir tanpa menghiraukan ekspresi Miyuki. Kouichi sendiri tak ambil pusing, karena baginya gaya rambut itu tidak terlalu penting.

Kouichi dan Miyuki pun diturunkan di depan gerbang sekolah, sedangkan Karma masih harus mengantarkan Manami ke laboratorium tempatnya bekerja, sebelum dirinya pergi ke kantornya.

Ekspresi wajah Miyuki masih sama. Tanpa ada inisiatif untuk melepas kepang itu.

"Kenapa tidak dilepas saja? Kau tidak suka 'kan?" celetuk Kouichi secara terang-terangan. Miyuki menoleh dengan kedua pipinya yang digembungkan.

"Ini pertama kalinya Tou-san mengepangi rambutku, jadi tidak akan kulepas hingga sore," balas Miyuki diselingi dengusan kecil.

"Tapi, kau tak suka dengan gaya itu 'kan?"

"Yup, aku lebih suka kepang tunggal seperti Kaa-san."

Kedua alis Kouichi mengerut. Tidak mengerti dengan arah pemikiran Miyuki.

Kalau tak suka, lebih baik dilepas saja 'kan? Toh, ayah mereka masih bisa mengepangi rambutnya besok lagi.

Tapi, Miyuki terlalu keras kepala untuk mendengarkan pendapat Kouichi.

"Pagi."

Keduanya menoleh, mendapati Gou yang tersenyum cerah. Miyuki mengangguk singkat, Kouichi balas menyapa. Saat itu, manik biru cerah milik Gou sedikit terpaku pada rambut Miyuki yang biasanya terurai.

"Ah, kepang kembar 'ya?" ucapnya dengan senyum manis. Miyuki menatapnya risih.

"Mau bilang ini kampungan?" celetuk Miyuki dengan tatapan tajam. Gou tertawa pelan dengan tangan kanannya yang melambai, tanda kalau prasangka Miyuki salah.

"Manis 'kok," balasnya dengan senyum lebar.

Seketika ekspresi Miyuki melembut. Dan senyum lebar mulai terlihat di wajah Miyuki yang sebelumnya cemberut.

Kouichi menyipitkan kedua matanya saat melihat pemandangan di hadapannya.

Apa-apaan situasi ini?

Their LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang