Child?

4.4K 368 21
                                    

Seusai pernikahan, Karma dan Manami kini menempati sebuah apartemen kecil untuk sementara. Mereka pun hanya membawa perabotan yang kiranya mereka butuhkan saja -agar tidak terlalu memenuhi kamar apartemen yang mereka sewa.

Tiga ketukkan terdengar dari pintu depan, membuat Manami yang tengah merapikan dapur segera berlari kecil menuju pintu depan. Membuka pintu tersebut dan mendapati Nagisa, Akari, Yukiko dan Tomohito sedang berdiri di sana.

Senyum Manami mengembang melihat keempat temannya. Mempersilahkan mereka masuk ke dalam dan menutup pintu depan.

"Karma mana?" tanya Nagisa memulai pembicaraan -tepat setelah Manami kembali dari dapur untuk mengambilkan minum. Keempatnya duduk di sebuah sofa panjang, dengan Manami yang duduk di sebuah sofa untuk satu orang di sisi lain meja.

"Di kantor. Ia dapat panggilan mendadak tadi," jawab Manami diikuti kekehan kecil di akhir ucapannya. "Sepertinya, pekerjaannya menumpuk karena ia mengambil cuti. Dan mungkin, ia akan menginap di kantor untuk beberapa hari agar pekerjaannya selesai," lanjutnya kemudian.

"Yah, pekerjaannya memang sibuk 'sih," kata Tomohito dengan senyum miring. Yukiko dan Akari mengangguk setuju.

"Oh iya, kami ke sini ingin memberitahumu sesuatu, Manami-chan," kata Akari dengan senyum lebar.

"Aku dan Akari berencana memberikan undangan ini untukmu dan Karma," kata Nagisa melanjutkan ucapan Akari. Ia menyodorkan sebuah undangan berwarna biru pucat yang dihiasi beberapa ornamen floral berwarna emas di tiap sisi undangan tersebut. Manami mengambilnya dan membaca undangan tersebut untuk beberapa saat.

"Bulan depan kalian menikah?!" tanya Manami dengan sedikit memekik. Akari tertawa kecil dengan semburat tipis di wajahnya.

"Yukiko-chan dan Sugino-kun akan menyusul bulan berikutnya," kata Akari dengan senyum lebar -membuat Tomohito yang tengah minum hampir tersedak karenanya.

"Sebelumnya, aku pernah bertemu dengan Maehara dan Isogai. Maehara mengusulkan kita semua untuk menikah di tahun yang sama. Katanya, biar solid," kata Nagisa dengan senyum datar. Manami tersenyum tipis mendengarnya.

"Kalian sendiri bagaimana?" tanya Yukiko dengan senyum simpulnya. "Kapan punya anak?" lanjutnya dengan senyum manis -layaknya seorang ibu yang menginginkan seorang cucu. Wajah Manami memerah mendengarnya.

"Menurutku, sebentar lagi," komentar Tomohito dengan senyum miring. "Mengingat keagresifan Karma," tambahnya.

"Ah, aku setuju dengan Sugino-kun!" ucap Akari dengan senyum lebar.

Dialog antara keempat temannya masih terus berlanjut. Sedangkan wajah Manami sudah merah pekat sejak menyinggung masalah keturunan. Sebenarnya, orangtuanya dan orangtua Karma pernah menanyakan hal itu. Ia tidak menyangka, kalau keempat temannya juga akan membahas hal itu.

Anak 'ya?

Their LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang