Hampir satu minggu berlalu sejak larangan Manami pada Karma dan Miyuki tentang makanan manis dilayangkan. Dan beberapa kali keduanya melanggar, dengan memakannya saat Manami lembur. Yang tahu tentang itu, hanya keduanya -dan Kouichi yang mengetahui dari sikap aneh Karma dan Miyuki.
Dan sudah beberapa hari belakangan ini, Manami jarang melarang sesuatu. Karena biasanya, Manami yang paling ketat dalam menu makanan -baik makanan pokok dan camilan.
Yang menyadari hal ini hanya Karma.
"Manami."
"Hmm?"
"Kamu marah?"
"Tidak."
Alis Karma bertaut saat mendengar jawaban lugas dari Manami yang masih fokus pada layar televisi.
"Ada masalah?"
"Tidak."
Karma kembali mengerutkan keningnya. Ini pertama kalinya ia melihat sikap Manami yang seperti ini.
Merajuk 'kah?
Rasanya, ingin kucium.
Tidak, ini bukan saatnya untuk hal semacam itu.
"Penelitianmu bertambah?"
"Tidak."
Karma melenguh.
Ini lebih sulit dari dugaannya.
"Manami."
"Ap-"
Bibir Manami dibungkam langsung oleh Karma yang tidak tahan dengan sikap keras kepala Manami. Ini pertama kalinya Manami seperti ini, dan Karma tak suka.
"Jadi, apa yang terjadi."
"Tidak ada."
Lagi, Karma melakukannya lagi dengan sedikit kasar kali ini. Manami sedikit mendorong tubuh Karma yang sama sekali tidak bergeming. Perbedaan kekuatan antara keduanya memang sangat jauh, dan sangat mustahil bagi Manami untuk mendorong tubuh Karma.
"Kalau kamu tidak mau mengatakannya, aku akan teruskan sampai kamu mau mengatakannya."
.
.
.
Matahari pagi bersinar cerah, menusuk mata Manami yang terbuka perlahan. Ia sedikit menggerakkan tubuhnya, tapi hasilnya nihil. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Karena tubuh Karma yang merengkuhnya erat.Alisnya mengernyit kesal. Ditambah kakinya yang terasa pegal karena aktifitas dadakan yang Karma paksakan semalam.
Niatnya hanya ingin membuat Karma jera dan mau mendengarkan nasihatnya -tentang makanan manis. Namun berakhir dengan sedikit penyesalan karena tubuhnya yang saat ini pegal-pegal.
Sepertinya, lain kali ia tak boleh membuat Karma kesal.
"Pagi, Manami."
Suara serak Karma tepat di telinganya, membuatnya sedikit menggidik geli. Mengundang senyum lebar di wajah Karma.
"Masih marah?"
Manami memandang ke arah lain, ia tahu kalau Karma masih memandangnya saat ini. Tapi ia coba hiraukan.
"Karena aku dan Miyu melanggar laranganmu?"
Kening Manami mengernyit, membuat Karma yakin kalau tebakkannya benar.
"Aku tak akan mengulanginya."
Manik violet Manami melebar, tidak percaya kalau Karma mau membatasi makanan manis kegemarannya itu. Karma sendiri mengeratkan pelukkannya pada Manami dan meletakkan kepalanya tepat di dada Manami. Membuat yang bersangkutan merasakan napas Karma pada tulang belikatnya, dan membuat wajah Manami memerah sempurna karenanya.
Setidaknya, ia tidak marah lagi 'kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Life
FanfictionKehidupan yang dialami oleh keluarga Akabane, setelah Karma berhasil menikahi Manami. Genre: Family, Slice of Life, Romance Main Pairing: KarManami Assassination Classroom © Matsui Yusei