22.😊

4.6K 218 9
                                    

Bukan nya sadar setelah kejadian saat itu, Devin malah menjadi ia bahkan sudah satu minggu ini tak pulang kerumah.

Saat ini tengah masa-masa sulit bagi Mia, ia sering pendarahan dan bulak-balik kerumah sakit, dokter mellyn sudah sangat sering menanyakan suaminya.

Mia sangat bersyukur teman-teman nya selalu membantu terutama Iren, ia mempunyai peran besar menjaga Mia. Ia juga yang membawa teman Mia yang lain nya, untuk bekerja sama dalam menjaga Mia.

Tanpa Devin pun Mia masih bisa berdiri sendiri.

"Mi masa sepatu nya kecil banget si?" ucap Nazla ia memasukan dua jari nya kedalam sepatu mungil.

'Plak'

Sofi menggeplak kepala Nazla yang bodoh, bagaimana bisa ia bertanya dengan hal itu.

"Lo pikir bayi titan apa?" cetus Sofi heran. "Mana ada sepatu bayi, segede gaban." cerocos Sofi.

Mereka tengah anboxing, belanjaan siang tadi, dan entah kenapa Nazla dengan bodoh nya berkata seperti itu.

"Kalian tuh, emang ditakdirkan buat bersama terus deh." timpal Sibni.

"Najis." jawab Sofi dan Nazla serentak.

"Jangan tumbuh seperti mereka ya nanti." Ocha mengelus perut Mia seakan sedang menasehati bayi didalam sana.

Sofi dan Nazla tak habis-habis mengundang tawa, bahkan Mia rasa nya sudah lelah tertawa akan tingkah mereka. Mia senang karena apartement yang selalu sepi, kini penuh tawa.

Ditempat lain Devin tengah memasangkan cincin dihadapan semua keluarga nya dan juga keluarga Difa. Mereka bertukar cincin layak nya sepasang kekasih yang bahagia, Devin bahkan melupakan istri nya yang tengah hamil besar.

Difa sangat bahagia karena pada akhirnya, ia bisa bertunangan dengan Devin. Lelaki yang selalu ia impikan.

'Devin milik gue' batin Difa ia memeluk Devin. Tepuk tangan meriah mereka dapatkan.

"Makasih." ucap Difa melepas pelukan nya.

"Terima kasih juga." balas Devin ia tersenyum.

Setan bahkan tertawa melihat mereka dengan kejam nya, mengkhianati Mia.

Namun berbeda dengan Cici, ia mengepalkan kedua tangan nya, ia ingin sekali menampar keras adik bajingan nya. Apa tidak cukup ayah nya saja yang brengsek, kenapa adik laki-laki nya harus melakukan hal sekiji itu.

"Menjijikan." bisik Cici tepat ditelinga Devin. "Gue harap lo gak pernah jadi adik gue." lanjutnya, dan pergi begitu saja, bahkan kata selamat tak pantas Devin dapat dari Cicinya.

Devin hanya diam, bukan kah lebih baik memilih, ia tak bisa selama nya tamak, ia tak mungkin memiliki kedua nya. Ia harus memilih salah satunya.

'Mia' lirih nya dalam hati, namun segera Devin tepis pikiran nya, agar tak jatuh lebih dalam lagi untuk memikirkan Mia, ia tidak bisa untuk menyakiti wanita lagi.

Tanpa Devin sadari ia bahkan sudah jauh brengsek dari cowok manapun, busuk memang.

_________

Mia mencengkram baju Iren kuat, ia tak kuasa melawan rasa sakit diperut nya. Sedangkan Iren panik karena melihat darah merembes keluar membasahi paha Mia.

Sofi membawa mobil dengan kecepatan yang gila, ia tak peduli jika harus ditilang polisi nanti, sahabat nya lebing penting.

Kenapa jarak rumah sakit rasanya menJadi jauh saat sedang diburu-buru.

Married By Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang