43.😊

5.1K 187 14
                                    


Mia yang sering kali bepergian membuat Devin curiga, karena bagaimana pun dulu Mia jarang keluar.

Tapi sekarang Mia berbeda ia bahkan keluar tanpa ijin.

Apalagi Devin selalu mendapat laporan dari Difa, bahwa Mia selalu pergi dengan seorang cowok, itu menbuat nya kesal.

"Aku mau ijin keluar, ada sesuatu yang harus aku kerjakan." ucap Mia, Devin mengangkat alis nya sebelah. Ia tak percaya dengan ucapan Mia.

"Kemana?" ketus Devin.

"Mm..pergi bersama teman-teman." bohong Mia, oh ayolah ini jadwal nya kontrol tak mungkin ia jujur.

"Alah alasan, palingan ketamu cowok." sahut Difa datang dengan segelas susu ditangan nya.

"Jangan sembarangan, jika kamu tidak tahu apa-apa." cetus Mia, ia mendelik kesal.

"Yasudah biar ku antar." putus Devin, ia juga ingin tahu kemana istri nya selama ini jika ia ijin keluar.

"Tidak usah, lagipula Sofi akan menjemput ku nanti diperempatan." lagi dan lagi Mia berbohong.

Devin semakin tak percaya, ia pun hanya mengangguk menyetujui nya. Mia tersenyum senang, dan segera pergi.

Ia menaiki TAXI, Arif terus menghubungi nya, lelaki itu sangat cerewet pada Mia, ia terus-menerus mengingatkan Mia agar hati-hati.

Saat sampai Mia segera mendatangi ruangan Arif, dan yah Arif sudah menunggu dari tadi, ia menyambut antusias kedatangan Mia.

"Wah, perut mu makin besar saja." ucap Arif saat melihat perut Mia yang memang membuncit, apalagi ini sudah masuk bulan keenam.

"Hm, ini sungguh berat." keluh Mia sambil duduk.

Arif menghampiri nya. "Boleh aku pegang?" tanya Arif meminta ijin untuk menyentuh perut buncit Mia, Mia mengangguk mengijinkan.

"Hai, panggil aku Papa oke." ucap Arif ia mengelus perut Mia, senang sekali rasa nya. "Papa janji ak..."

'Brak'

Suara pintu yang dibuka dengan keras. Devin baru saja masuk dengan napas yang memburu.

'Bugh'

Ia memukul Arif secara tiba-tiba.

"Hentikan!" pekik Mia terkejut, karena kedatangan Devin yang tiba-tiba.

Arif tersengkur dilantai. Ia belum siap untuk menerima serangan dari Devin.

"Gue gak nyangka lo tuh ternyata busuk Rif!" cerca Devin ia menunjuk wajah Arif dengan emosi.

"Gue bisa jelasi, gu.."

'Bugh'

Satu pukulan lagi mendarat dipelipis Arif, itu membuat nya kewalahan. Heboh sekali diluar, banyak orang yang menyaksikan nya. Wajar saja ini rumah sakit umum.

"Kamu apa-apaan si! Udah Arif gak salah!" pekik Mia, ia menahan tangan Devin yang memukuli Arif.

Devin menepis kasar tangan Mia, ia langsung balik mencengkram tangan wanita hamil itu.

"Jadi selama ini kamu selingkuh, dengan bedebah ini?" tanya Devin sarkas. Mia menggeleng kan kepala nya cepat. "Cih, dasar murahan, ku kira selama ini aku yang bersalah, ternyata kamu juga selingkuh sialan!" teriak Devin, ia sudah tak peduli lagi orang-orang yang berbisik tentang nya, ia benar-benar marah.

"Oh, atau jangan-jangan bayi dalam kandungan kamu juga bukan anak aku." ucap Devin. Mia hanya bisa terisak, bagaimana bisa Devin mengatakan hal kejam itu padanya.

Married By Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang