16.😊

4.6K 214 15
                                    

Tak terasa kehamilan Mia sudah beranjak delapan bulan, ia senang kandungan nya sehat selama ini. Ia akan selalu menunggu lahir nya  malaikat kehidupannya.

Saat ini seperti biasa, Mia akan habiskan waktu nya untuk tiduran diatas kasur sambil memakan buah-buahan. Tak ada hal lain yang bisa Mia lakukan.
Mia merindukan Devin, sudah tiga hari ia tak pulang, saat tengah manis-manis nya rumah tangga nya bersama Devin, cowok itu selalu disibukan dengan para pasien nya. Mia selalu berpikir posisif, bahwa Devin murni melakukannya, karena pekerjaan nya.

"Mi, cici mau keluar dulu bentar." pamit cici, yah, memang cici selalu menamani Mia dikala Devin tak pulang kerumah.

"Pulang nya, bawa seblak yah." ucap Mia, dengan cengiran nya.

"Siap!" suara Cici yang setengah berteriak, karena ia sudah berlari keluar.

Mia mengambil ponsel nya diatas nakas, ia membuka pesan yang selalu ia kirimkan pada Devin, Mia menatap sendu layar ponsel nya, ia benar-benar merindukan Devin.

My suami

04/05/19. 20.55

Anda

Aku rindu

Anda

Bayi nya nendang-
Nendang loh Vin.

Anda

Semangat kerja nya!!

07/05/19. 17.18

Anda

Syang!!!

Hmm

Anda

Kangen

Sorry, banyak
Kerjaan

Anda

Aku tadi periksa
Kandungan bareng Cici.

Read

Mia menghela napas nya, rasa nya sangat menyakitkan saat suami sendiri jarang memberi kabar, atau bahkan membalas chatt padahal tengah online.

_______

Devin mengusap pipi lembut milik Difa, ia tersenyum dikala memandangi wajah Difa yang terngah terlelap. Ada rasa bersalah juga, karena Devin meninggalkan Mia bersama Cici nya sudah tiga hari.

Ijinkan Devin egois, ia memang menyayangi Mia, tapi ia juga tak bisa melupakan sosok Difa dihidup nya, ia butuh Difa untuk bahagia. Ia sudah mencoba untuk melupakan gadis itu, namun seperti nya sia-sia karena pada akhirnya, Devin sendiri yang kembali jatuh pada Difa.

Semenjak kedatangan Difa beberapa bulan lalu, membuat Devin sadar bahwa peran Difa dihatinya sangat besar, ia tak bisa melupakan Difa.

'Maafin aku Mi.' lirih Devin dalam hati. Difa mengerang sepertinya pergerakan tangan Devin mengganggu tidur nya.

"Kamu masih disini?" tanya Difa, ia mendudukan dirinya, dan menggisik matanya.

"Iya, ayo bangun. Mandi, ini sudah sangat siang." ucap Devin, Difa langsung menarik selimut yang menggulung nya, dan berniat mandi seperti yang diperintahkan Devin.

Married By Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang