Chapter 4

4.6K 405 195
                                    

Hai bestie🤡
Seperti biasa, kalau ada yang ultah berarti double up🤪

-----

Semua mata menatap fokus pada pengantin pria yang terlihat berdiri begitu gagah dan berwibawa di atas altar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua mata menatap fokus pada pengantin pria yang terlihat berdiri begitu gagah dan berwibawa di atas altar.

Tak sedikit wanita dan pria merasa iri dan patah hati akibat pernikahan ini. Meski ini adalah pernikahan kedua dari pria itu, namun antusias semua orang serta awak media tidak surut sama sekali. Terlebih calon mempelai wanitanya juga berasal dari keluarga ternama di Amerika.

Semua orang mungkin merasa bahagia, namun tidak dengan wanita yang duduk dengan mata berkaca-kaca.

Ia sudah pernah mengalaminya saat pernikahan pertama pria itu, dan lagi-lagi bukan dirinya yang akan berdiri untuk menikah dengan Hars.

Nadine tersenyum kecut, ia sudah berusaha meluluhkan hati Hars. Namun hati pria itu begitu tidak mudah untuk dilunakkan. Harusnya ia sadar diri, ia bukan apa-apa jika dibanding dengan Delia.

Aku hanya berharap yang terbaik untukmu Hars.

Di deretan bangku VVIP pada Ball room hotel bagian kiri diisi para orang tua, sedangkan bagian kanan diisi para kaum muda yang bertugas menjadi bridesmaids dan grossman.

Di deretan bangku VVIP pada Ball room hotel bagian kiri diisi para orang tua, sedangkan bagian kanan diisi para kaum muda yang bertugas menjadi bridesmaids dan grossman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan kakak akan menceraikan dia dan menikahi kekasih kakak?" Pertanyaan Patricia membuat orang disana panik karena ada Pamela juga.

"Apa maksudmu?" Seru istri dari Andrev itu.

"Ckk anak kecil tidak perlu tau!" Jawab Andrev.

"Anak kecil yang kakak bilang ini sudah bisa membuat anak kecil juga." Ketus Patricia, hal membuat Andrev dan Aaron mendelik ke arahnya.

"Jangan bicara sembarangan!" Seru Aaron menjitak kepala adiknya.

"Aku tidak bercanda! Mau mencobanya Salvatore?" Kalimat itu membuat Gera melotot, Andrev langsung melayangkan jitakan pada kepala adiknya.

"Kalian memang kejam!" Patricia mengusap-usap kepalanya yang baru saja mendapat jitakan dari kedua kakaknya.

"Aku menjaganya seperti berlian, dia malah menawarkan diri secara gratis." Aaron memelototkan matanya pada Patricia.

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang