Chapter 32

3.5K 330 199
                                    

"Aku akan panggilkan nanny." Hars berjalan keluar ruangan untuk memanggil pengasuh yang sudah ia siapakan.

Tak beberapa lama, pria itu masuk kembali bersama dua orang wanita tua. Hars memindahkan tubuh putranya untuk tidur kembali di box bayi. Setelah memastikan sang putra tidur nyenyak, Hars membantu Delia untuk duduk di kursi roda.

"Kami akan pergi ke rooftop, jaga dia dengan baik." Tutur Hars yang diangguki oleh kedua pengasuh putranya.

Pria tampan itu mendorong kursi roda istrinya menuju rooftop rumah sakit. Sepanjang perjalanan tidak ada suara apapun, hingga mereka tiba di rooftop indah yang dihiasi banyak lampu.

Dari atas sana mereka bisa melihat gemerlap glamor kota Las Vegas yang menjadi pusat perjudian dunia.

"Saat mengetahui perselingkuhan Angelina, aku merasa begitu hancur. Aku hanya memikirkan luka yang aku rasakan, aku sendiri tidak tahu apa kurangnya aku dimata Angelina." Hars mulai membuka percakapan. "Namun, setelah meleyapkan Angelina dan David, aku sadar bahwa bukan hanya aku yang tersakiti disini. Tapi kau juga, mungkin lebih dari yang aku dapatkan." Mereka sama-sama menatap lurus ke depan.

"Aku tahu sejak kematian David, kau merasa begitu terpukul dan sangat bersedih. Hal itu yang membuatku ingin menikahimu, De. Ini bukan soal rasa kasihan, aku berpikir tuhan memang menakdirkan kita untuk bersama." Hars tersenyum masam sembari menundukan kepalanya.

"Aku mungkin tidak mau menikah lagi setelah merasakan suatu penghianatan, tapi bukankah hidup terus berlanjut ntah apapun yang kita alami?"

Delia masih diam untuk mendengarkan apa yang ingin suaminya katakan.

"Aku mendatanginya daddy dan mengutarakan keinginanku. Daddy langsung menentang keras permintaanku untuk menikahimu. Namun aku terus meyakinkan daddy bahwa aku akan membahagiakanmu, aku juga ingin mempunyai keluarga kecil sendiri." Hars menarik napasnya dengan dalam sebelum menghembuskannya dengan kasar. "Aku menikahimu untuk membangun sebuah keluarga bersama. Aku tidak berniat sama sekali untuk menyakitimu, De." Ia benar-benar berharap Delia bisa mengerti penjelasannya.

"Pernikahan harus didasarkan kepercayaan dan cinta Hars, dan kita tidak punya keduanya." Ujar Delia tanpa mengalihkan pandangannya dari kerlap kerlip lampu kota.

"Kita bisa mencobanya De...."

Delia memutar lehernya untuk menatap sang suami, "Aku sudah mencobanya dan aku mencintaimu, tapi kau tidak mencintaiku bukan?"

Hars menyugar rambutnya dengan kasar, "Aku akan mencobanya, aku sedang berusaha De."

Kalimat itu membuat Delia tertawa sumbang, "Saat bulan madu kau mengatakan padaku bahwa kita harus belajar untuk saling mencintai. Tapi apa? Tidak berhasil bukan?"

Tangannya mencengkram dengan kuat kursi besi yang ia duduki, Hars tidak ingin terpancing emosi. "Jadi maumu apa?"

"Aku ingin berpisah, kita bisa merawat putra kita bersama. Tapi aku tidak ingin mempunyai hubungan apapun denganmu." Jawab Delia langsung pada intinya.

"Tidak! Aku tidak akan pernah menceraikanmu!" Desis Hars tidak suka pada perkataan wanita itu.

"Aku akan mengajukan perceraian." Balas Delia dengan final.

Rahang Hars mengeras, ia beranjak berdiri dan berjongkok di depan kursi roda Delia. Dengan kasar ia menarik kursi roda itu hingga tubuh Delia mendekat padanya.

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang