Chapter 19

3.4K 333 90
                                    

"Ayo makan." Hars menyodorkan sepiring makanan pada istrinya.

"Tidak mau!"

Pria itu berdecak pelan, ada saja drama setiap hari yang wanita ini buat. Kehamilan Delia sudah memasuki empat bulan, dan selama itu kesabaran Hars benar-benar diuji. Ia tidak bisa marah, berkata singkat saja istrinya berpikir ia berselingkuh. Apalagi jika ia marah-marah?

"Ayo makan. Kasihan anak kita, dia pasti kelaparan." Bujuk Hars dengan sabar.

"Beberapa hari lagi Tatjana dan Andrev menikah, aku tidak mau semakin gendut~" Rengek Delia.

Bibir Hars berkedut mendengarnya, semakin hari ia merasa istrinya semakin tidak waras.

"Kau ingat perkataan Yola bukan? Kau harus banyak makan dan meminum vitamin." Hars mengusap perut Delia yang membuncit.

"Kau sangat cantik dan sexy, buktinya aku terus meminta jatah."

"Benarkah?" Tanya Delia dengan berbinar.

Hars menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku sekarang gendut."

Hars memutar bola matanya, "Itu wajar. Kau masih sangat cantik, jadi ayo makan." Ia menyodorkan sendok di depan bibir istrinya.

Delia tersenyum lebar dan menerima suapan suaminya. Ini drama yang selalu terjadi, ia tidak mau makan dan Hars akan memujinya. Drama-pun selesai.

"Kau akan ke butik?" Tanya Hars sembari meletakkan gelas air yang baru saja Delia berikan.

"Iya, Aran akan melakukan casting model baru di New York." Balas Delia sembari memakan buah anggur.

"Ayo aku antarkan." Hars membantu istrinya untuk berdiri dan menggandengnya beranjak dari meja makan.

Setelah melakukan perjalanan selama tiga puluh menit, mobil yang Hars kendarai berhenti tepat di depan lobby butik Delia.

Hars turun dan membukakan pintu mobil untuk istrinya.

"Aku ada meeting penting, jadi mungkin aku tidak bisa mengangkat panggilanmu nanti."

Ucapan itu membuat Delia mengerucutkan bibirnya, sejak hamil ia tidak suka berjauhan dari suaminya. Delia akan menghubungi Hars setiap dua puluh menit sekali, dan menurut Hars itu sangat mengganggu. Namun ia tidak bisa mengatakan apapun selain tersenyum, tersenyum dan tersenyum.

"Ya baiklah." Ujar Delia sedikit kesal, "Dan ingat-"

"Aku tidak akan dekat-dekat dengan wanita manapun, termasuk Nadine." Hars sudah hafal dengan peringatan itu, setiap hari Delia selalu memberinya wejangan yang sama.

Tidak boleh dekat-dekat dengan wanita lain, termasuk Nadine.

Ia rasa anaknya akan sama sepertinya, possesive dan pencemburu.

Hars mengusap perut Delia, kemudian menatap wajah cantik istrinya. Hars mendekatkan wajahnya dan memberikan ciuman tepat di bibir manis itu.

Setelah beberapa saat ciuman mereka terlepas, Hars mengusap bibir istrinya sebelum menjauhkan kepalanya.

"Jaga mommy, jagoan." Ujarnya pada sang anak yang masih bersembunyi di perut istrinya.

"Hati-hati Hars." Ujar Delia.

Hars menyematkan kecupan di kening Delia sebelum berjalan menuju mobilnya.

Delia melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam butik. Ia jarang sekali mengunjungi tempat kerjanya itu, namun hari ini Tatjana akan melakukan fitting baju untuk terakhir kalinya.

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang