Chapter 23

3.3K 308 43
                                    

Dakota dan Odette merasa terganggu saat mendengar isakan dari luar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dakota dan Odette merasa terganggu saat mendengar isakan dari luar kamar. Setelah menemani Archie curhat semalaman, mereka berdua tertidur di ruang keluarga.

"Apa Archie menangis kembali?" Gumam Dakota yang malas beranjak dari karpet bulu.

Odette terdiam, ia menajamkan pendengarannya saat mendengar suara lain di luar kamar. "Aku seperti mendengar suara seseorang."

Mereka berdua langsung terduduk dan beranjak keluar dari ruangan itu. Mata mengantuk mereka langsung segar kembali saat melihat Archie sedang menangis dengan tiga wanita lainnya disana.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Odette mendekati sang kakak.

"Memberikan siraman rohani." Jawab singkat Sache.

"Aku tidak menyalahkanmu atas semua ini, Ar. Tapi coba pikirkan lagi, apa kau bisa mencari pengganti Aaron?" Tanya Irish dengan serius.

Archie hanya diam terisak, ketiga wanita kembar itu sejak pagi sudah memberikan banyak nasihat padanya.

"Tatap aku!"

Wanita yang matanya tidak terlihat karena menangis itu mengangkat pandangannya.

"Kau pasti tahu kisahku dengan dia bukan? Aku tidak pernah menyalahkan priaku, tidak masalah dia mencari wanita lain untuk menghangatkan ranjangnya. Karena aku memang tidak bisa memberikannya." Yola menjeda ucapannya.

"Aaron tidak terbiasa menyentuhmu, hingga membuatnya mencari pelampiasan lain. Usianya dua puluh enam saat itu, dia pria normal Ar." Lanjutnya.

"Coba kau lihat Delia dan Patricia, keadaan kalian sama bukan? Tapi apa? Mereka tetap konsisten pada pendiriannya." Ujar Sache menambahi.

Yola memajukan tubuhnya, ia menatap Archie dengan pandangan menenangkan. "Kenapa harus Aaron yang kau singkirkan? Kenapa tidak para wanita murahan itu?" Ujarnya dengan pelan.

Archie terdiam mendengarnya, otaknya seakan bekerja keras untuk berpikir.

Irish menyodorkan kunci mobil pada wanita bermata kucing itu.

Yola menunjuk kunci di depannya dengan gerakan mata. "Pergi dan temui Aaron, sekarang!" Bagai mantra yang mampu membius siapa saja, Archie langsung mengambil kunci mobil itu dan bergegas pergi.

Dakota dan Odette hanya mampu membuka mulutnya menatap kepergian Archie.

"Ku pikir rencanamu akan memakan korban, ternyata kau hanya menggunakan sihir saja." Kekeh Dakota sembari menuangkan susu kotak pada gelasnya.

"Dia sudah lama menerima bayaran." Balas Irish tertawa senang.

"Bayaran apa?" Odette memiringkan kepalanya menatap ketiga wanita bermarga Mackenzie itu.

"Kau lupa? Yola sudah menghabisi wanita yang tidur dengan Aaron setelah Archie menangis padanya delapan tahun lalu."

*****

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang