Epilog

6K 310 27
                                        

Mata cantiknya mengamati hamparan laut yang indah di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata cantiknya mengamati hamparan laut yang indah di pagi hari. Delia tersenyum cantik sembari menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

Dari atas terdengar langkah kaki seseorang dan terdengar juga suara cekikikan. Delia menoleh ke samping dan melihat 2 pria kesayangannya berjalan mendekat.

"I made it especially for mommy and baby girl." Ucap Vincent meletakkan sandwich dan susu di depan Delia.

"Terima kasih kakak Vin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih kakak Vin." Balas Delia tersenyum cantik.

"Coba sandwich buatanku dan daddy, mom. Dan beritahu kami bagaimana rasanya." Ujar Vincent dengan bersemangat.

Delia mengambil 1 potong sandwich dan mengigitnya, ia tersenyum lalu menelan makanan itu. "Wow this is amazing." Pujinya.

"Really? Apa dia menyukainya?"

"Coba tanya padanya." Balas Delia.

"Ayo kita tanya pada princess kita." Hars dan Vincent menempelkan telinganya di perut buncit Delia.

"What did she say?" Tanya Delia.

Vincent dan Hars tersenyum lebar saat merasakan tendangan dari perut Delia. "She is so happy." Pekik Vincent.

Hars dan Delia tertawa mendengarnya. Semakin bertambah tahun, Vincent semakin aktif dalam belajar dan berbicara.

"Kalian akan berenang?" Tanya Delia saat melihat pakaian yang suami dan putranya pakai.

"Kami akan lomba berenang. Right, son?"

Vincent mengangkat tangannya untuk membalas high five ayahnya, "Yes, thats right!"

Delia mengusap lembut rambut tebal Vincent dan Hars, "Yasudah, ayo ke atas." Delia hendak bangkit dari sofa namun ditahan oleh Hars.

"Kenapa?" Tanya Hars dengan bingung.

"Kolam renang ada di atas, aku ingin melihat kalian lomba berenang." Jawab Delia dengan polos.

"Apa kau tidak lihat, ada air sebanyak ini di depanmu?"

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang