Delia mengamati pria yang sedang sibuk menatap laptopnya, ia merasa begitu bosan di sana. Tidak ada teman, tidak ada kegiatan dan tidak bisa kemana-mana.
Ini semacam definisi sangkar emas yang sesungguhnya.
Ia mendudukan tubuhnya sembari merapatkan selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. Mata cantik menatap penuh minat ke luar jendela, hal itu membuat Delia beranjak dari ranjang.
Hars hanya melirik ke arah istrinya lalu kembali memusatkan perhatiannya pada pekerjaan yang menumpuk itu.
Delia menempelkan telapak tangannya pada kaca, ia menatap dengan berbinar saat melihat speed boat yang terparkir di pinggir teras laut.
"Hars....." Panggilnya pada sang suami tanpa mengalihkan pandangannya.
"Hmm."
Delia tersenyum cantik, "Aku ingin naik speed boat." Ujarnya dengan begitu manja.
Menjadi istri dari Hars selama satu bulan membuatnya tahu, pria itu begitu suka jika pasangannya bermanja dan begitu tergantung padanya. Delia hanya berusaha agar Hars berbaik hati padanya, ia tidak kuat jika harus disiksa di ruangan merah lagi.
"Kau akan mendapatkan apapun jika kau hamil De."
Delia membalikan tubuhnya, ia menatap suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tangannya bergerak turun hingga selimut yang membungkus tubuhnya jatuh begitu saja.
Wanita dengan tubuh telanjang itu berjalan mendekati suaminya, kemudian duduk di dekat kaki Hars.
Pria tampan itu hanya diam dan membiarkan Delia melakukan apapun semaunya, ia juga membiarkan istrinya mengagalkan jubah tidur dan celananya.
Hars meletakkan laptopnya di atas meja, "Qué quieres De?" Tanyanya dengan seringaian. (Apa yang kau inginkan De?)
"Solo a ti que quiero." Balas Delia sebelum mengulum kejantanan Hars. (Hanya kau yang aku inginkan.)
Hars mengusap pelan puncak kepala istrinya, ia senang Delia adalah orang yang cepat belajar.
Termasuk belajar memuaskannya.
"Ahhhh oh shittt, mulutmu nikmat sekali De arghhh."
Delia mengigit pelan kepala kejantanan Hars hingga membuat pria itu menunduk terkejut.
"Oh fuck! Apa yang kau lakukan?" Kejantanannya terasa ngilu saat dengan sengaja digigit oleh istrinya.
Delia beranjak berdiri dan berjalan untuk memungut selimutnya, ia memilih untuk kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya.
Hal itu membuat Hars mengumpat tidak senang.
"De, apa ini?" Dengusnya menyusul istrinya.
"Aku tidak mau melakukannya, jika kau tidak mengajakku berkeliling menggunakan speed boat." Ujar wanita itu dengan mata terpejam.
Hars memejamkan matanya, ia bisa saja memaksa Delia untuk melakukannya. Namun Hars juga sadar, permintaan itu begitu sederhana dibanding dengan kenikmatan yang akan ia dapatkan.
"Kau akan mendapatkan itu jika bisa memuaskanku." Ucap Hars dengan suara yang berat.
Delia terdiam untuk berpikir, ia mengingat-ingat kapan Hars merasa puas berhubungan badan dengannya.
Dan Delia merasa itu tidak pernah terjadi.
"Tidak mau." Ujar wanita itu sembari memeluk selimutnya.
"De ssshhh." Hars rasanya sudah tidak tahan, kejantanannya terus berdenyut nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR OTORITER 1: His Past
RomansaB The Series- Benedict 2 Harsha Benedict & Ardelia Dominique Ardelia Dominique adalah seorang fashion designer cantik yang tumbuh di keluarga bangsawan kaya raya. Setelah ditinggal oleh sang kekasih, Delia terpaksa harus menikah dengan mantan tunan...