Chapter 27

3.3K 333 58
                                    

"Apa yang terjadi?" Tanya Delia menatap tak percaya para sahabatnya.

"Diamlah brengsek!"

Delia langsung berdeham untuk menetralkan ekspresinya, ia tidak ingin tertawa sementara masih ada Hars di sebelahnya.

"Dimana para pria?" Tanya Hars.

"Sedang menemui Ezra." Jawab Elea yang sedari tadi sibuk bermain game di ponselnya.

Hars berdecak pelan, "De... Aku harus menemui mereka. Kau disini saja, jika lelah istirahat di penthouse rumah sakit." Ujarnya seraya menuntun istrinya untuk duduk di sofa.

"Aku akan segera kembali." Ia mengecup singkat pelipis Delia sebelum berjalan pergi dari sana.

Setelah Hars keluar dari ruang inap itu, suara tawa langsung menggema di sana. Hal itu membuat keempat wanita yang terluka mengumpat tertahan.

 Hal itu membuat keempat wanita yang terluka mengumpat tertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara-gara Dakota aku jadi seperti ini." Dengus Sona dengan kesal.

"Hei jika aku tahu korbannya bukan hanya Ezra tapi kita juga, aku tidak akan mau meminta bantuan wanita psikopat itu!" Balas Dakota dengan jengah.

"Oh astaga huhu pipiku sakit sekali." Tatjana menempelkan kompresan di pipi adik iparnya itu. "Sudahlah yang terpenting kalian masih selamat." Kekeh wanita hamil itu.

"Aaron paling lama datang dua belas jam lagi, jadi kita hitung mundur saja kematian Ezra." Ucapan Sache membuat beberapa orang terkekeh.

"Dimana Yola?" Tanya Delia saat sedari tadi tak melihat kehadiran wanita itu.

"Dia sibuk menyiapkan visum dan bukti." Jawab Tatjana.

"Setelah ini mereka pasti dituntut oleh keluarga Ezra."

"Keluarga Ezra memang dari keluarga terpandang, tapi disini lawannya juga tidak kalah sepadan. Lagipula Gera pengacara terbaik di Amerika, siapa yang mau melawannya?" Kekeh Delia yang sibuk mengupas buah.

"Kami akan pindah ke Texas."

Suasana langsung hening ketika kalimat itu terucap.

"Seriously?" Tanya para wanita itu menatap tak percaya pada kedua wanita bermarga Mackenzie itu.

Sache mengangguk, "Sudah saatnya kami mendatangi mereka, terlebih pernikahan Harvey dan Sofia mulai terdengar." Jawab wanita bermata monoloid itu.

"Saat pertunangan Harvey saja Yola meledakkan kapal pesiarnya, jika pernikahan Harvey? Mungkin Amerika yang akan dia ledakan." Kekeh Elea mengingat kejadian beberapa bulan lalu. (Aku pernah kasih spoiler tentang ini pas Delia bulan madu👀)

"Lagipula kenapa dia tidak datang sewaktu Harvey belum bertunangan?" Decak Odette dengan kesal. "Kalian juga selalu menghindari mereka bukan?"

Sache dan Elea terdiam beberapa saat.

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang