Chapter 43

3.4K 293 44
                                    

Hars menghela napas pelan saat melihat istrinya berdiri di depan jendela. Ia berjalan mendekat dengan segelas susu hangat di tangannya.

"Sedang apa?" Tanya Hars sembari memberikan susu pada wanita di depannya.

Delia menerimanya lalu menegaknya hingga habis, wanita cantik itu menatap kembali hamparan laut dari jendela kamar. "Aku hanya khawatir...." Ia tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan perasaannya sekarang.

"Apa yang kau khawatirkan? Semua akan baik-baik saja." Ujar Hars menenangkan sang istri.

"Aku takut tidak bisa menjadi ibu yang baik nanti." Delia menghela napas pelan, "Usia Vin bahkan belum genap satu tahun, tapi aku sudah hamil lagi."

Mereka baru saja mengetahui bahwa Delia tengah mengandung lima minggu. Hal itu membuat keduanya bahagia sekaligus khawatir, Vincent masih terlalu kecil untuk mempunyai adik.

Kebahagiaan yang mereka alami setelah datang ke vila empat bulan lalu, membuat keduanya lupa untuk berkonsultasi tentang pencegahan kehamilan. Namun mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi karak.

Hars memeluk tubuh Delia dan memberikan banyak ciuman pada puncak kepala istrinya. "Kita pasti bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita, jangan memikirkannya lagi. Yang terpenting kesehatan mu dan baby kita."

"Vin...."

Pelukan Hars mengerat, "Vin memang masih terlalu kecil untuk mempunyai adik, tapi kita akan selalu ada bersamanya agar dia tidak merasa terabaikan."

Delia menghela napas pelan, "Iya, kau benar." Setidaknya perasaannya mulai tenang saat mendengar perkataan Hars.

"Ayo tidur." Hars mengecup singkat kening Delia lalu menggandengnya menuju ranjang.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Aku akan menjemputmu dan Vin saat makan siang." Ujar Hars yang sibuk menghabiskan sarapannya.

Wanita yang sedang menyuapi putra kecilnya dengan bubur bayi itu menoleh dan berpikir sejenak, "Baiklah." Jawab Delia.

Hars menyelesaikan sarapannya dengan cepat, ia beranjak untuk mendekati Vincent yang masih sibuk makan.

"Di di?"

Hars tersenyum lebar, lalu menciumi pipi bulat putranya. "Sejak diperbolehkan makan, dia semakin bulat." Kekehnya.

"Tidak apa-apa, mami Cara bilang dia sangat sehat." Balas Delia dengan senyuman mengembang.

"Kau sudah meminum susu hamilmu?" Tanya Hars sembari membersihkan bekas bubur di sudut bibir putranya.

"Sudah, ayo berangkat sekarang." Delia menenteng tas jinjingnya.

Hars mengangguk, ia menggendong Vincent dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya menggandeng istrinya.

MR OTORITER 1: His PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang