Senyuman tak henti-hentinya Delia tebar sepanjang jalan. Ia dan Hars baru saja memeriksakan kandungannya, bayi mereka baru berusia lima minggu.
Sangat tepat dengan tebakan Yola.
Kabar bahagia ini langsung melesat dengan cepat di seluruh keluarga dan media berita. Hal ini langsung menjadi Headline utama di seluruh media cetak Amerika dan eropa, semua orang ikut berbahagia dengan kabar kehamilannya.
Delia mengusap lembut perut datarnya, ia melirik Hars yang turut mengusapnya. Pikiran cerdik melintas begitu saja diotaknya.
"Hars...." Panggil Delia sembari menjauhkan kepalanya dari bahu kokoh suaminya.
"Hmm." Hars menatap istrinya dengan sayang.
Delia tersenyum bahagia, ntahlah ia merasa Hars sangat manis sekarang ini. "Emmm aku ingin gelato." Ujarnya dengan bibir yang mengerucut lucu.
Hars memberikan ciuman di kedua pipi istrinya, "Kita pergi ke caffe milik Tatjana." Perintahnya pada sang supir.
Delia langsung memekik bahagia, ia menarik leher suaminya dan mengecup pipi pria itu. "Thank you daddy." Ujarnya dengan bahagia.
Tak beberapa lama mobil Mercedes milik Hars berhenti dengan sempurna di parkiran caffe, mereka turun bersama dan berjalan menuju masuk ke dalam caffe.
Setelah mendudukan diri dengan nyaman pada tempat duduk sebelah jendela di lantai dua, pelayan datang dan segera mencatat pesanan mereka.
"Kau yakin tidak ingin makan?" Tanya Hars setelah pelayan tadi pergi.
Delia mengangguk tanpa ragu, "Sejak pagi kau terus memberiku makan, aku bisa cepat gemuk jika makan terus." Ujarnya sembari mengerucutkan bibirnya.
Hars menaikan sebelah alisnya saat mendengarnya, "Memang kenapa? Orang hamil terlihat berisi itu wajar, yang tidak wajar itu jika tubuhmu tidak berubah sama sekali." Ucapnya tidak habis pikir dengan wanita di hadapannya ini.
Delia hanya mencebikkan bibirnya, ia sibuk melihat-lihat ponselnya yang baru saja Hars kembalikan.
"Setelah ini aku akan menempatkan beberapa maid di apartemen kita."
Kepala Delia mendongak, "Kenapa? Aku bisa membersihkan apartemen kita sendiri." Protesnya.
Hars menatap istrinya dengan tatapan penuh kritik, "Kau saja malas bergerak jika sudah di atas kasur."
Delia langsung menyengir mendengarnya, akhir-akhir ini ia memang menjadi pemalas. Bahkan ia selalu meminta Hars untuk menggendongnya saat turun dari ranjang. Mungkin hal itu karena kehamilannya yang baru saja mereka ketahui.
Pelayan datang untuk mengantarkan pesanan mereka, saat hendak pergi pelayan itu menghentikan langkahnya karena Delia mengajaknya berbicara.
"Dimana Tatjana?" Delia sangat merindukan teman-temannya, terlebih saat mengingat beberapa kejadian seru yang sudah ia lewatkan.
"Nona Whitney masih mengambil cuti, nyonya." Balasnya dengan sopan.
Delia mengangguk-anggukan kepalanya seraya berterima kasih.
"Ayo cepat makan."
Lelehan gelato yang terasa lembut di lidahnya membuat Delia memekik bahagia. Ia memakan gelato itu dengan tidak sabar hingga tersedak.
"Kau ini kenapa? Tidak ada yang akan meminta gelatomu." Hars memberikan segelas air yang sengaja ia pesan tadi.
Setelah membasahi tenggorokannya dengan air, Delia kembali melanjutkan memakan gelatonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR OTORITER 1: His Past
RomanceB The Series- Benedict 2 Harsha Benedict & Ardelia Dominique Ardelia Dominique adalah seorang fashion designer cantik yang tumbuh di keluarga bangsawan kaya raya. Setelah ditinggal oleh sang kekasih, Delia terpaksa harus menikah dengan mantan tunan...