Tangannya meremat dengan kasar kertas digenggamannya, lalu menjatuhkannya di tempat sampah. Ia menghela napas pelan sebelum mendudukan tubuhnya di sofa, tangannya bergerak untuk mengusap lembut perutnya sembari memejamkan mata.
Brakkk
Pintu ruangan yang terbuka secara kasar membuatnya membuka mata kembali, penglihatannya menangkap tubuh sang suami yang berjalan dengan tergesa-gesa.
"Kau mendapatkan terror lagi?" Tanya pria tampan itu dengan cemas.
Delia menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Hal itu membuat Hars menghela napas dengan kasar.
Setelah kejadian tempo lalu di caffe Madrid. Hars dan Delia terus mendapatkan terror, hingga membuat Hars membawa istrinya untuk tinggal di mansion agar keselamatan wanita itu terjaga.
Hars dan yang lainnya sudah berusaha mencari sang pelaku. Namun setiap orang yang membuat terror itu selesai dengan aksinya, ia selalu mati tertembak.
Black Swan bahkan ikut turun tangan, namun selalu berakhir buntu. Hal itu seakan menginjak-injak harga diri Harvey dan kawan-kawan.
"Kita pulang saja." Hars menarik pelan tangan istrinya untuk beranjak pergi dari butik Delia.
Terror ini benar-benar membuat semua orang cemas. Delia menjadi sering ketakutan karena dia yang selalu mendapat kiriman. Hal itu membuat Hars benar-benar murka, jika dia dalang dari kejadian satu tahun lalu, kenapa Delia yang diincar. Orang itu pasti ingin membongkar rahasianya.
"Perutmu sakit?" Tanya Hars dengan lembut.
Delia menggelengkan kepalanya sembari memeluk tubuh sang suami. Mendapatkan terror menyeramkan membuat ibu hamil itu semakin stres menjelang persalinannya. Hal itu membuat Delia sering keluar masuk rumah sakit selama dua bulan ini hingga semua orang merasa sangat khawatir.
"Aku sudah bilang jangan pergi keluar mansion jika tanpa aku, kenapa kau susah sekali diberitahu?" Ujar Hars dengan nada khawatir.
"Pernikahan Dakota dan Darrell tinggal satu bulan lagi, aku hanya ingin melihat gaun milik Dakota." Sesal Delia dengan suara lirih.
Hars mengusap wajahnya dengan kasar, ia menghela napas untuk menetralkan emosinya. Pria itu memilih untuk membalas pelukan sang istri agar tidak membuat wanita itu semakin panik dan ketakutan.
Mobil mewah itu berhenti di teras mansion. Dengan pelan Hars menuntun istrinya untuk masuk ke dalam rumah megah itu. Mereka langsung menuju lift untuk membawa tubuh keduanya ke lantai dua.
Delia duduk di tepi ranjang, sedangkan Hars berjongkok di depan wanita itu untuk melepas flatshoesnya. Setelah meletakkan sepatu Delia di walk-in closet, Hars menyusul untuk duduk di samping istrinya.
"Aku akan segera menemukan pelakunya." Ujarnya mengusap lembut rambut istrinya.
Delia hanya menganggukan kepala.
"Jangan memikirkan hal yang tidak penting, dua minggu lagi prediksi kau melahirkan. Aku tidak ingin ada hal buruk yang terjadi padamu dan putra kita." Dokter kandungan pribadi Delia dan Yola memprediksi dua minggu lagi wanita itu melahirkan, hal itu semakin membuat Hars gelisah karena belum bisa menemukan pelaku terror itu.
"Aku akan menghubungi Yola agar dia menetap di Las Vegas." Hars mengeluarkan ponselnya dari saku jas dan jarinya mulai bergulir untuk mencari nama dokter bedah itu.
"Halo?"
"Kau sangat menganggu, brengsek!"
Hars langsung menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar dengusan di sebrang sana. Bukan, itu bukan suara Yola.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR OTORITER 1: His Past
Roman d'amourB The Series- Benedict 2 Harsha Benedict & Ardelia Dominique Ardelia Dominique adalah seorang fashion designer cantik yang tumbuh di keluarga bangsawan kaya raya. Setelah ditinggal oleh sang kekasih, Delia terpaksa harus menikah dengan mantan tunan...