7) Baikan

18.6K 1.7K 229
                                    

|•|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|•|

Kavi tahu pembicaraan mengenai anak adalah hal yang sensitif bagi Relin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kavi tahu pembicaraan mengenai anak adalah hal yang sensitif bagi Relin. Terbukti dengan wanita itu yang kini tak lagi banyak bicara setelah disinggung oleh Kakaknya mengenai bagaimana caranya mendidik anak. Walaupun Relin berusaha untuk terlihat antusias saat menanggapi obrolan Oma ketika menceritakan kisah tentang pertemuannya dulu bersama mendiang sang suami, Kavi tetap saja dapat melihat sorot mata sendu dari mata istrinya itu.

"Mas aku mau pulang," pinta Relin tiba-tiba membuat Kavi yang baru saja selesai menelpon menoleh.

"Pulang?" Kavi menaikkan alis. Tidak biasanya Relin ingin pulang cepat jika berada di rumah orangtuanya.

Relin mengangguk. "Sebenarnya Oma ingin kita menginap untuk beberapa hari. Tapi aku----" Wanita itu sengaja menjeda membuat Kavi jadi mengangguk paham.

"Nanti Mas bilang sama Oma kalau kita gak bisa nginap. Mungkin lain kali kalau udah ada waktu luang." Kavi berucap sambil mengelus anak rambut Relin. "Mau pulang sekarang?"

Relin lagi-lagi menganggukkan kepala.

"Kamu tunggu di sini dulu ya. Mas mau ke kamar mandi. Nanti baru kita pamitan sama semua orang," jelasnya pada sang istri sebelum pergi dari sana.

Namun baru saja hendak menuju kamar mandi, Kavi dikejutkan dengan kehadiran Oma yang tiba-tiba keluar dari arah dapur.

"Relin mana?" tanya Oma sambil celingukan mencari penampakan istrinya itu.

"Lagi di depan," balas Kavi. "Emang kenapa, Oma?" tanyanya penasaran.

Dia terkejut saat tiba-tiba wanita itu mulai menarik tangannya masuk ke dalam dapur.

"Ini Oma udah buatin jamu kesuburan buat Relin. Tapi kamu bilang aja kalau ini jamu untuk menghangatkan badan. Suruh dia minum kalau bisa tiap hari," jawab Oma.

"Tapi Relin gak suka minum jamu, Oma. Jangankan jamu, obat sirup yang rasanya manis aja dia gak suka."

"Ya kamu paksa dong. Gimana pun caranya Relin harus tetap minum jamu ini. Siapa tahu setelah minum dia bisa segera hamil. Emang kalian mau sampai kapan begini terus?"

When I Become A Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang