|•|
Relin punya beribu alasan kenapa dia sangat mencintai rumah yang Oma sebut kecil dan pengap ini. Selain sejarahnya yang lumayan banyak karena di sini lah awal dimana pertemuannya dengan Kavi—sang suami, Relin juga menyadari betul kalau lingkungan di perumahan ini sangatlah cocok dengannya.
Semua yang ia butuhkan bisa dibilang ada di sini. Mulai dari tetangga yang baik dan ramah, suasana rumah yang aman dan nyaman serta alasan-alasan lain yang membuatnya betah untuk tinggal di sini walau Oma selalu mengatakan kalau rumah ini terlalu kecil untuk mereka tempati.
Padahal tidak bisa dibilang kecil juga. Karena rumah ini punya tiga kamar berukuran lumayan, satu ruang tamu yang terhubung dengan ruang keluarga, dua kamar mandi, satu dapur, teras dan juga pekarangan yang sangat luas. Relin sangat menyukai tiap detail yang ada di rumah ini. Bahkan jika bisa memilih ia ingin tinggal di sini selamanya.
"Siapa yang mau snack?" tawar Relin membuat beberapa anak yang sedang bermain sepeda di pekarangannya sontak berebutan ingin mendekat ke arahnya. "Jangan rebutan ya. Semua kebagian kok."
"Tante boleh Fathir ambil dua?" pinta seorang anak dengan badan gembul dan pipi tembam.
"Boleh, ambil aja."
"Tante aku juga mau ya!" seru yang lain lalu mulai memasukkan tangannya ke dalam kardus berisi snack yang Relin bawa.
"Iya, iya, boleh tapi jangan rebutan ya," ulang Relin karena anak-anak itu terlihat begitu antusias.
"Tante lain kali boleh gak cikinya diganti jelly aja?" tanya Nissa—si gadis manis dengan rambut kuncir kuda yang sedikit mengingatkannya pada gaya rambut andalan Ariana Grande.
"Jelly? Nissa suka jelly?"
Nissa mengangguk keras. "Suka banget, Tante."
"Besok Tante beli ya jelly-nya, sekarang ambil cikinya dulu atau coklat juga boleh."
"Tante aku suka yupi. Beliin juga ya Tante." Kali ini giliran Andre yang bicara.
"Boleh tapi makannya jangan banyak-banyak ya. Nanti kalau kebanyakan bisa sakit gigi. Okey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Become A Wife [COMPLETED]
Romance📍SEQUEL OF SO I MARRIED A FAMOUS ACTOR?📍 Punya suami pengertian, mertua yang baik, keluarga suportif serta sahabat yang selalu ada jelas adalah impian dari semua orang. Relin beruntung karena dia termasuk satu dari sekian banyaknya orang yang bisa...