🌸Jangan lupa baca author note ya sekalian komen juga🌸
Bagi Relin tak ada yang mengalahi nikmatnya menjadi seorang Ibu. Walaupun harus menunggu tiga tahun setelah pernikahannya dengan Kavi semua rasanya terbalaskan dengan kehadiran anak kembar mereka.
Relin ingat betul saat Kavi membawanya ke rumah sakit karena sejak semalam ia sudah merasakan kontraksi. Relin bahkan sampai menangis lantaran tak kuasa menahan sakit. Membuat Kavi harus menyetir sambil curi-curi pandang melalui spion dalam tepat dimana Relin duduk bersama Bu Ningsih di bangku belakang.
"Sakit banget, Bu," rintih Relin sambil memejamkan mata.
"Sabar ya Bu bentar lagi kita sampai rumah sakit."
Relin ingat betul Bu Ningsih bahkan sampai menawarkan tangannya untuk diremas agar rasa sakit Relin bisa berkurang.
"Mas tolong telponkan Mami."
Itulah permintaan Relin pada sang suami ketika mobil mereka mulai berhenti sejenak di lampu merah.
"Mi, maafin Relin ya Mi kalau selama ini Relin ada salah sama Mami. Relin sekarang ngerasain gimana perjuangannya jadi seorang Ibu. Relin minta maaf kalau selama jadi anak Mami Relin suka ngelawan, durhaka dan bantah kata-kata Mami."
"Relin kamu kenapa sih? Kok ngomongnya sambil nangis gitu? Kamu udah mau lahiran ya?"
"Maafin Relin ya, Mi. Relin takut kalau nanti Relin meninggal pas melahirkan Relin gak sempat minta maaf sama Mami Papi." Bukannya menjawab Relin malah semakin terisak hebat. "Makasih udah jadi orangtua hebat buat Relin. Aku bangga jadi anak kalian."
"Ini lho Mas anakmu dari tadi omongannya ngelantur semua." Samar-samar terdengar suara Mami berbicara dengan Papi. "Iya, iya dimaafin. Ini suami kamu mana. Kasih telponnya ke dia."
Rasanya Relin ingin tertawa kalau mengingat potongan adegan itu. Dia memang sudah memikirkan hal terburuk yang akan terjadi kalau ia benar-benar meninggal saat melahirkan si kembar.
"Mas aku minta maaf kalau selama jadi istri kamu aku banyak salah. Aku minta maaf karena selama hamil aku selalu ngidam yang aneh-aneh sampai ngerepotin kamu. Dan aku juga mau minta maaf kalau misalnya nanti pas anak-anak kita lahir aku gak bisa ada di samping kamu buat rawat mereka..."
Saat kontraksi terasa semakin hebat Relin mulai meracau tak jelas. Dia tidak terpikirkan apalagi selain meminta maaf pada suami dan juga keluarganya. Relin takut kalau misalkan ia benar-benar meninggal dia belum sempat meminta maaf pada semuanya.
"Sayang, jangan ngomong gitu. Semua bakal baik-baik aja," ucap Kavi sambil memegang tangan Relin yang sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang bersalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Become A Wife [COMPLETED]
Romance📍SEQUEL OF SO I MARRIED A FAMOUS ACTOR?📍 Punya suami pengertian, mertua yang baik, keluarga suportif serta sahabat yang selalu ada jelas adalah impian dari semua orang. Relin beruntung karena dia termasuk satu dari sekian banyaknya orang yang bisa...