11) Permintaan Oma

16.8K 1.6K 111
                                    

|•|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|•|

"Kalian gak ada niatan buat pindah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian gak ada niatan buat pindah?"

Kavi tersentak saat Oma tiba-tiba menarik tangannya menuju teras rumah saat Relin sedang sibuk memasak bersama Mira—Mamanya.

"Pindah kemana Oma? Rumahku di sini," balasnya karena topik ini jujur sering sekali Oma singgung setiap kali berkunjung ke rumah mereka.

Farida berdecak mendengarnya. "Udah tiga tahun kalian tinggal di sini. Apa gak pengap? Rumahnya kecil lho, Kav?"

Kavi menghembuskan nafas kasar. Rumah ini gak bisa dibilang kecil. Kalau Oma membandingkan dengan rumah orangtua serta kakak-kakaknya jelas ini termasuk kecil. Kavi pun dulu juga berpikiran sama saat Relin tiba-tiba berinisiatif untuk membeli rumah ini. Tapi setelah ditempati nyatanya jelas gak sekecil itu kok. Masih banyak ruang yang tersisa di sini karena mereka hanya tinggal berdua. Ralat, maksudnya bertiga dengan Milo.

"Gak kecil kok, Oma. Lagian kami cuma berdua."

"Ya tetep aja Kav. Nanti kalau kalian punya anak, gimana? Mau diletakin di mana?" tanya Farida beruntut. "Mana panas banget di dalam? Ada berapa AC sih yang kalian pasang di sini?"

"AC-nya cuma di kamar aja."

"Pantesan panas banget. Oma kagum lho sama kamu bisa tahan tinggal di sini selama tiga tahun."

"Oma di sini gak seburuk itu," balas Kavi. Kalau Relin tahu Omanya berpendapat seperti ini tentang rumah mereka pasti wanita itu akan sedih. "Bagi aku gak masalah tinggal di mana aja. Asal selalu bersama istriku."

Gantian Farida yang menghela napas sambil geleng-geleng kepala. "Tadi Oma pas mau ke kamar mandi ngeliat dengan mata kepala Oma sendiri kalau dapur kalian berantakan. Piring  dan peralatan makan pada menumpuk di wastafel. Apa kalian sekarang mulai terbiasa hidup jorok begitu?" ucap wanita itu terang-terangan. "Harusnya kalau Relin emang gak sanggup ngurus pekerjaan rumah tangga sendiri. Kamu cariin dong pembantu. Oma aja yang gak tinggal disini geli lihatnya. Kok kalian malah nyaman-nyaman aja."

When I Become A Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang