Relin mematut wajahnya yang tampak pucat di cermin dengan helaan nafas memberat. Sudah seminggu ini yang ia lakukan adalah bolak-balik kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya. Relin tidak tahu apa yang salah dari dirinya. Tapi yang jelas beberapa hari terakhir ini dia benar-benar pusing dan lelah.
Awalnya Relin mengira kalau ini mungkin hanya masuk angin biasa. Namun saat intensitasnya semakin lama semakin sering ia jadi berpikir kalau tak masuk akal kalau ini disebabkan oleh masuk angin. Entah kenapa ia jadi terpikirkan hal lain. Seperti... penyebab kenapa ia bisa merasa mual dan muntah seperti ini mungkin karena ia sedang hamil? Ya Relin tahu dia tak boleh terlalu berharap. Tapi hal ini juga diperkuat dengan jadwal menstruasinya yang sudah telat dari waktu biasanya.
Relin duduk di tepi kasur dengan perasaan gundah. Hanya ada satu cara supaya ia bisa memastikannya. Testpack. Relin jujur sangat penasaran. Walau disisi lain ia juga takut kalau nanti hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Sudah tak terhitung seberapa kali ia mendapatkan hasil negatif saat memakai benda tersebut, harusnya Relin sudah terbiasa. Tapi sayangnya tidak. Kekecewaan setiap mendapat hasil negatif itu jelas masih ada. Membuat ia semakin takut untuk mencobanya lagi.
Relin benar-benar bingung. Kebetulan dia memang punya satu testpack yang selalu ia simpan di dalam pouch. Apakah ia harus mencoba untuk memeriksanya? Tidak akan ada yang tahu jika hasilnya negatif? Paling dia sendiri yang akan merasa sedikit kecewa. Oh bukan sedikit—tapi cukup untuk membuatnya menangis selama berhari-hari.
Setelah meyakinkan diri supaya tidak terlalu kecewa jika hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi, Relin lantas mengambil testpack yang selalu ia simpan di dalam pouch dan membawanya menuju kamar mandi. Dapat ia rasakan debaran jantungnya kini kian mengencang. Mengalahi ketakutannya dulu saat hendak menjalani sidang skripsi bersama dosen penguji yang super galak. Berusaha untuk tetap tenang, Relin lantas memejamkan mata sembari menarik nafas panjang.
Bagaimanapun hasilnya nanti, dia harus tetap menerimanya dengan lapang dada. Setelah selesai menampung urine dengan menggunakan wadah kecil, Relin lantas mencelupkan testpack tersebut ke dalamnya. Segera ia panjatkan doa agar apa yang diinginkannya bisa segera terkabul.
Setelah menunggu beberapa saat Relin lantas mengangkat testpack tersebut dari dalam wadah. Ditatapnya benda itu lekat-lekat. Dan apa yang ia lihat di sana membuat wanita itu lantas tersentak dengan pupil mata melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Become A Wife [COMPLETED]
Romance📍SEQUEL OF SO I MARRIED A FAMOUS ACTOR?📍 Punya suami pengertian, mertua yang baik, keluarga suportif serta sahabat yang selalu ada jelas adalah impian dari semua orang. Relin beruntung karena dia termasuk satu dari sekian banyaknya orang yang bisa...