When I Become A Wife [COMPLETED]

41) Permintaan Maaf

"Mami gak habis pikir gimana bisa udah punya suami tapi malah selingkuh sama manajer sendiri!" seru Mami yang tampak hendak bersiap menuju salon. "Udah gitu divideoin lagi. Gak malu apa. Jejak digital itu serem lho. Gimana kalau pas dewasa nanti anak-anak mereka tahu?" lanjutnya masih menyinggung tentang skandal 22 detik Vina yang kini sedang hangat-hangatnya.

"Gak tahu deh, Mi. Aku gak mau ikut campur."

"Gak mau ikut campur gimana? Itu nama suamimu sampai keseret-seret lho. Orang-orang di luar sana ngenali Vina itu bukan sebagai model tapi sebagai istri kakaknya Kavi!"

Relin menghembuskan napas panjang. Sedikit banyaknya nama Kavi memang terseret atas skandal yang diperbuat Vina. Tak hanya Kavi tapi keluarga Abiputra kini memang sedang jadi buah bibir masyarakat. Terlebih saat Vina memberikan kesaksian dengan mengatakan alasan perselingkuhan itu terjadi karena ia yang tak pernah mendapat cinta dari Jazid—sang suami sehingga membuat ia terbuai dan malah mencarinya dari pria lain.

Tak hanya itu kasus tersebut semakin memanas saat wanita itu tiba-tiba muncul di depan publik dengan wajah dan tubuh yang dipenuhi luka dan memar. Dia mengaku kalau selama ini Jazid kerap melakukan tindak kekerasan padanya baik secara fisik dan mental. Sepertinya wanita itu tak ingin disalahkan sendiri atas kasus ini sehingga memilih untuk menyeret nama Jazid ke hadapan publik.

"Aku gak nyangka sih rumah tangga mereka yang keliatan adem ayem gitu ternyata menyimpan rahasia di dalamnya." Relin sontak bergidik ngeri saat mengingat kembali wajah Vina yang penuh luka dan lebam di acara gosip yang tadi sempat ia tonton. Jika benar Jazid yang melakukannya Relin yakin
pria itu pasti akan jadi buruan wartawan. Terlebih kalau Vina memilih untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. Ya walau sebenarnya tindak perselingkuhan yang dilakukan oleh Vina juga sama sekali tak dapat dibenarkan.

Tapi yang jadi pertanyaan Relin adalah apa benar selama ini keduanya hanya berpura-pura menjadi pasangan harmonis di depan semua orang?

Melihat Mami yang kini sudah akan pergi ke salon membuat Relin lagi-lagi menghembuskan napas. Kenapa wanita itu malah pergi saat mulut Relin masih gatal ingin bergunjing? Ya sebenarnya Relin tahu tidak baik membicarakan orang lain di belakang. Tapi karena ini Jazid—kakak suaminya yang waktu itu pernah melontarkan kalimat pedas padanya hanya karena ketidaksengajaan yang ia lakukan membuat Relin merasa mungkin itu karma buat pria itu.

Bukannya apa-apa tapi jujur Relin masih menyimpan dendam atas ucapan Jazid yang mengatakan kalau sampai saat ini ia tak mengerti tentang alasan kenapa Kavi harus memilih Relin sebagai istri. Seolah-olah Relin ini hanya seonggok daging yang kerjanya hanya menjadi benalu di kehidupan Kavi. Tuh orang emang sok asik banget! Mulutnya lemes persis seperti Oma dan Mauryn. Bisa dibilang trio itu selalu saja menjadi alasan kenapa ia dan Kavi selalu bertengkar.

Lagian siapa juga sih yang tahan hidup bersama pria kasar dan judgemental seperti itu? Mauryn dan Jazid adalah kombinasi yang pas. Relin heran kenapa alih-alih dengan Kavi, Oma malah tidak menjodohkan mereka berdua saja dulu.