47) Baby Shower

22.8K 1.9K 107
                                    

"Hei, masih marah?" tanya Kavi sambil berjongkok di samping tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, masih marah?" tanya Kavi sambil berjongkok di samping tempat tidur. Dimana sang istri masih menutup wajahnya rapat-rapat dengan selimut. "Sorry. Mas udah cari kostum mermaid-nya kemana-mana tapi gak ketemu."

Relin tak bergeming. Ini adalah hari perayaan baby shower-nya. Dan Kavi sama sekali tidak bisa menemukan kostum mermaid yang akan menjadi tema dan konsep yang ia usung sejak jauh-jauh hari. Alih-alih membawa kostum mermaid pria itu malah membawa kostum minions yang katanya hanya bisa ia temui di sepanjang pencariannya

Please, Relin kan maunya mermaid bukan minions.

"Jadi minions juga gak buruk kok, sayang. Sama-sama lucu," ujar pria itu yang entah kenapa malah terdengar seperti sedang membela diri. "Malah nanti anak-anak bakal lebih suka."

Relin mendengus. Kavi pernah bilang dia kurang setuju dengan konsep mermaid karena ia merasa kostumnya kelihatan agak vulgar dan gak cocok dilihat anak-anak. Ya setengah dari orang yang akan menghadiri baby shower twins memang adalah anak-anak. Abel, Kenzie, Jio, Elsa dan lain-lain. Itu tidak terhitung dengan anak-anak dari para sobatnya Rasti dan juga Rahma.

"Tapi ini kan acara aku. Aku maunya jadi mermaid Mas bukan minions." Tak tahan Relin pun segera membuka selimut yang sejak tadi menutupi wajahnya. "Aku kan udah bilang dari sebelum-sebelumnya."

Kavi meringis sambil meraih tangan Relin. "Mas tahu. Tapi mau gimana lagi. Mas udah cari kemana-mana tapi gak ketemu-ketemu. Adanya cuma size buat anak kecil. Percuma juga kan kalau dibeli," ujarnya menjelaskan. "Lagian kalaupun ada kamu yakin mau pakai kostumnya?"

Relin lagi-lagi mendengus. Tujuan awalnya kan cuma untuk menghibur diri dengan melihat seluruh anggota keluarga memakai kostum mermaid. Bukannya dia sendiri yang menginginkan memakai kostum itu. Kavi pikir dengan perut buncit seperti ini ia bisa pakai kostum itu. Yang benar saja.

"Jangan marah lagi ya. Mas usahain nanti cari kostum mermaid-nya lagi kalau kamu emang mau."

"Telat," sahut Relin lalu menggembungkan kedua pipi. "Aku ngidamnya sekarang. Kalau udah besok-besok ya mana mood lagi," sahutnya lalu dengan susah payah beranjak dari tempat tidur untuk bersiap-siap menyambut tamu yang akan datang ke perayaan baby shower mereka. Meninggalkan Kavi yang lambat laun mulai terduduk di lantai sambil menghela napas kasar.

***

Memaksa diri untuk tetap ramah di saat mood sedang tidak baik-baik saja jujur harus Relin akui sangatlah sulit. Terlebih saat menyadari kalau pekarangannya kini sudah disulap bagaikan taman kanak-kanak dengan tema minions. Rasanya Relin ingin menjeritkan nama Kavi dengan frustasi. Bukannya dia gak suka anak-anak (yang tampaknya begitu menikmati perayaan baby shower-nya) tapi melihat para tamu lain yang seharusnya sudah memakai kostum mermaid membuat ia tak henti-hentinya berdecak.

When I Become A Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang