Mood yang gampang berubah

17K 901 31
                                    


_________

_____

___

Revan sudah selesai ritual mandi dan berpakaian, Revan memakai kaos hitam dan celana selutut. Tadinya Revan berniat tidur tapi dia urungkan Revan berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan Viona yang entah kemana sampai dia selesai mandi Viona belum juga balik ke kamar.

Revan berniat keluar untuk mencari keberadaan Viona saat hendak membuka pintu, Pintu sudah terbuka duluan oleh seseorang.

"Apa liat-liat mau gue colok tuh mata hah!" ngegas Viona, dia masih shock antara kesal dan takut.

Revan hanya memperhatikan Viona dia pikir Viona ga akan balik lagi setelah kejadian di kamar mandi.

"Gausah liatin gue kayak gitu ya Van, risih tau ga," tanpa memperdulikan Revan, Viona langsung ngacir ke kamar mandi sampai melupakan handuk.

Setelah Viona melakukan ritual mandinya Revan berjalan ke balkon kamar untuk menghisap nikotin.

Revan duduk di bangku yang berada di balkon mengangkat kakinya di letakan di atas meja sambil memandang langit sore.

Acara santainya terganggu karna mendengar teriakan bak toa masjid, siapa lagi kalau bukan Viona.

"Van!"

"Revan!" panggil Viona dengan mengencangkan suaranya.

"Revan woy, lo di kamar kan ambilin handuk, gue lupa bawa!" teriaknya lagi namun tidak ada suara yang menyahut.

Sebenernya Revan mendengarnya bahkan sangat-sangat mendengar suara Viona namun dia sengaja tidak langsung menyahut karna sangat suka membuat singa betina nya mengamuk.

"Revan gue tau lo denger suara gue, gausah pura-pura budeg ya!"

"Van buruan gue kedinginan,"

Karna ga tega, Revan berjalan ke arah lemari dan mengambil handuk untuk Viona.

"Re-" suara Viona langsung di sela oleh Revan.

"Berisik,"

"Makanya ambilin!" balas nya ngegas.

"Buka,"

"Apa yang di buka!" kaget Viona.

"Pintu,"

"Ngga, nanti lo nyelonong masuk kayak tadi, gue ga mau,"

"Yaudah handuknya gue bawa lagi,"

"Eh ... Van jangan gitu dong, gue kedinginan tega banget lo,"

"Makanya buka cepet,"

Viona hanya membuka pintu sedikit memberi celah agar tangannya bisa keluar.

"Mana?"

"Nih ambil," Revan bukanya memberikan handuk ke tangan Viona dia memilih bermain-main sebentar.

"Mana siniin Revan,"

"Iya ini ambil,"

"Revan bisa ga si jangan ngeselin!" teriak Viona frustasi pasalnya Revan belum juga memberikan handuk ke tangannya.

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang