____🌻🦋___
Setelah pulang dari Rumas sakit, sore ini Viona meminta ke Revan untuk berkunjung ke rumah mertuanya.
"Asalamua'alikum,"
"Wa'alaikumsalam," jawab Winda di dalam Rumah.
"Ehh, mantu sama anak mamah, ko masih pake seragam sayang?" tanya Winda karna mereka berdua masih menggunakan seragam sekolah lengkap dengan tas yang berada di pundaknya.
"Tadi abis di RS ga pulang Mah, Viona ngajak Revan buat ke sini langsung," jawab Revan setelah Viona dan Revan menyalimi tangan Winda mereka bertiga masuk dan duduk di sofa.
"Emang siapa yang masuk RS?" tanya Winda.
"Ririn mah sahabat Viona, dia masuk RS karna depresi berlebihan, terus telat makan,"
"Terus gimana kabarnya?"
"Alhamdulilah sekarang udah lumayan membaik,"
"Syukur kalau gitu, Mamah ikut seneng kalau udah mendingan,"
"Iya Mah,"
"Papa di mana Mah?" tanya Revan karna hari sudah sore tapi dia tidak melihat papanya.
"Papa masih di kantor sayang, tadi ngabarin Mamah pulangnya malem,"
"Bocil dimana Mah?"
"Di kamar lagi pakai ba-,"
"ABANG!" teriak Vano berlari ke gendongan Revan dengan badan yang sudah wangi karna baru selesai mandi.
"Cil lo makin cakep aja kaya gue, wangi lagi," ucap Revan setelah Vano duduk di pangkuanya, Revan terus mengunyel-ngunyel pipi Vano dan menciumnya.
"Abang jelek Vano ganteng, jelas lah wangi, Vano baru mandi emangnya abang bau," balas Vano.
"Serah lo Cil soalnya yang lebih ganteng suka ngalah, terus badan gue wangi, idung lo aja ada masalah,"
"Abang bau," ucap Vano sambil menutup idungnya namun tetap memeluk Revan.
"Vano ga peluk kak Ona nih?" ucap Viona.
Ketika Vano ingin turun untuk beralih ke pangkuan Viona namun Revan menahanya.
"Gaboleh Cil lo di sini aja, gue kangen sama lo,"
"Revan pinjem Vano bentar, pelit banget," omel Viona karna dia juga ingin Vano.
"Gamau gimana dong, iya kan Cil," ucap Revan meminta persetujuan Vano tapi Vano menggeleng.
"Vano mau ke kk Ona,"
"Tuh kan, orang Vano mau sama gue," balas Viona mengambil alih Vano daro Revan.
Viona sangat suka dengan anak kecil begitupun Revan, kalau sudah ada Vano dia bakal menjadi bahan rebutan.
"Kalian ini masih ribut aja makanya cepet bikin anak, biar masing-masing bisa pegang," ucap Winda menggeleng-gelengkan kepalanya karna melihat menantu dan anaknya yang metebutkan Vano.
Raut wajah Viona berubah menjadi tidak enak, dia juga sebenernya pengen punya anak dan ngasih cucu buat orang tua dan juga mertuanya tapi nanti kalau sekarang belum siap.
"Mamah juga ga maksa ko sayang, tapi kalau kamu udah siap jangan di tunda-tunda," ucap Winda lagi karna melihat perubahan dari Viona.
'Tuh dengerin Na jangan di tunda, gue juga udah pengen punya anak,' bisik Revan di telinga Viona.
"Mah Revan ke kamar dulu ya," Revan pergi meninggalkan Viona yang masih terdiam di sofa, dia berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
"Viona, sayang ko kamu ngelamun?" panggil Winda.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen FictionPart masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu. Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh orang tuanya? Pada akhirnya perjodohan tidak bisa di ganggu gugat, Revan dan juga Viona di takdir...