Setelah kejadian postingan Revan seminggu yang lalu, Semuanya kembali seperti bisanya seperti tidak terjadi apa-apa.
Revan memarkirkan motornya di tempat biasa, husus inti dari The Boys. Di sana sudah ada yang lain kecuali Rayan yang belum terlihat.
"Rayan mana? biasanya udah ada bareng lo pada?"
"Dia ngomong ke gua sih, lagi nunggu si Ririn dulu," jawab Pajar.
"Mau ke kelas, atau mau di sini dulu?" tanya Revan, ketika Viona turun dari motor.
"Di sini dulu aja ga papa kan? lagian bel masih lama, sekalian nunggu Ririn juga," jawab Viona.
"Yaudah, duduk sini aja." ajak Revan menepuk bangku yang sudah di dudukinya yang tersedia di parkiran. Viona pun memutuskan langsung duduk di sebelah Revan.
"Pacar lo gimana, udah beres masalahnya?" Tanya Revan ke Angga.
"Udah," jawab Angga singkat.
"Angga, punya pacar?" tanya Viona karna tidak nyangka orang dingin kayak Angga, mempunyai pacar. Siapa yang tahan coba kalau pacaran sama kulkas, pasti nih cewe hebat banget bisa luluhin si Angga," pikir Viona.
"Iya lah Na, si Angga kan manusia juga. Kemarin sempet ada masalah katanya, tapi sekarang udah beres. Biasalah salah paham, emang cewe mah gitu belom juga di jelasin langsung aja marah," bukan Angga yang menjawab melainkan Pajar, Angga mana mau ngomong panjang di kali lebar.
"Ko, lo kayak ngerti banget tentang orang pacaran Jar?" tanya Nopal.
"Yeee, gua juga pernah pacaran kali, salah paham mah soal biasa, udah hapal gua,"
"Iya iya gua lupa, lo kan dulunya suka mainin cewe, makanya sekarang kena karma. Ga ada yang mau sama lo." ucap Nopal sambil ketawa.
"Skate-kate lo kalau ngomomg, gua ini lagi ga mau pacaran, mau insaf,"
"Iya insaf, pas liat yang bening langsung goyah,"
"Itu kan, beda lagi,"
"Pacar Angga, sekolah mana? ko belom pernah liat," tanya Viona yang masih penasaran.
"Sekolah Pratiwi," jawab Angga.
"Oh." gumam Viona menganggukan kepala.
"Pasti tau kan sekolah Pratiwi, pacar si angga masih kelas 11 emang seleranya bocil," ucap Pajar menyindir Angga, dan langsung dapat tatapan tajam dari sang empu.
"Hehe ... Selow dong Ga," ucap Pajar yang masih cengengesan.
"Bener sih kata si pajar." sambung Nopal ikut-ikutan lalu bertos ria dengan Pajar, emang membuly salah satu temenya paling seru, padahal cuma beda setahun dengan umur mereka sekarang.
Tidak lama terdengar suara motor memasuki gerbang sekolah, terlihat motor Rayan dan berparkir di samping motor Revan.
"Mata gua, kelilipan,"
"Ehh, sini deketan," Viona langsung meniup-niup mata Revan.
"Udah, belom?"
"Masih perih,"
"Coba sini, tiup lagi,"
"Ko panas, padahal ga ujan ya?" ucap Pajar mengibas-ngibas tanganya di depan muka, berusaha menyindir Revan.
"Kaya ada yang kebakar, tapi apa ya?"sambung Nopal.
"Otak lo berdua, ke bakar," ucap Angga pedas.
"Untung aja, gua udah ada gandengan," ucap Rayan sombong, yang masih duduk di motornya bersama Ririn.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Fiksi Remaja⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...