HAPPY READING
🌻🌻
"Van, lo kenapa dari tadi diem mulu sih ga biasanya. Lo sakit?" tanya Viona ikut duduk dengan Revan yang sedang menonton dan mendiamkanya.
"Revan," panggil Viona namun tidak ada jawaban.
"Kacang-kacang," Viona sengaja mengibas-ngibaskan tanganya ke depan.
"Revan, ga asik lo mh!"
"Ngomong sama gue, apa kesalahan gue?"
"Lama-lama gue tabok nih," ucapnya kesal sambil memakan snack yang di bawanya tadi.
Karna merasa kesal di diemin Viona mengambil remot di atas meja dan langsung menekan tombol of.
Viona meletakan snack di atas meja begitu saja, lalu menaikan kedua kakinya ke atas sopa duduk bersila menghadap ke Revan tentunya.
"Liat sini," ucapnya dengan kedua tangan memegang pipi Revan supaya menghadapnya.
"Kenapa coba ngomong, prasaan tadi baik-baik aja kenapa sampe rumah ngediemin?!"
"Lepas,"
"Gamau, bilang dulu kenapa?"
"Gue kesel, sama lo!"
"Lah, kesel kenapa?" Tanya Viona bingung karna dia ga merasa melakukan kesalahan apapun, tapi kenapa Revan kesal terhadapnya.
"Tadi siang lo duduk deket banget sama si Ziko, terus dia natap-natap lo gitu, kalau deket gue, udah gue tonjok tuh mukanya biar bonyok," Revan menjelaskan kenapa dia menjadi kesal.
"Ya namanya juga patner Revan, ya deketan lah duduk nya masa jauhan. Terus kalau soal natap mah kan bukan salah gue, salahin aja si Ziko. Ngapain gue yang di diemin, heran," balas Viona melipatkan tanganya didada.
"Lagia ya, lo kenapa sih ga suka banget sama si Ziko, padahal dia baik ga ganggu lo juga. Terus dia deket sama gue juga temen doang sampe sekarang, ga ada hubungan yang serius,"
"Tapi si Ziko suka sama lo, makanya gue ga suka sama dia!"
"Tapi kan gue ga suka sama dia, lagian gue udah punya lo," Viona menyenderkan kepalanya ke bahu Revan dengan tangan melingkar di perutnya dengan posisi Revan nyamping.
"Lo jangan deket-seket lagi sama dia, gue gasuka,"
"Cieee cemburuu," Viona menusuk-nusuk pipi Revan pake jarinya.
"Ga cemburu, cuma ga suka!"
"Sama aja bambang, tinggal ngomong cemburu doang susah,"
"Mau gue cium ga?" Tanya Viona sengaja, biar Revan tidak cemburu lagi gara-gara kejadian siang padahal hanya sepele tapi Revan posesif akut.
Revan langsung menengok ke arah Viona. Dia menunjukan bibirnya.
"Giliran gini aja, gercep," ucap Viona sambil cengengesan.
"Cepetan, atau gue aja yang cium duluan,"
"Ngga gue aja, kalau lo nanti lama,"
Viona hendak mencium bibir Revan sekilas namun Revan tak membiarkannya begitu saja, dia memegang tenguk Viona dan memperdalam ciumanya.
Viona yang hampir kehabisan nafas menepuk-nepuk tangan Revan, Revan yang paham langsung melepaskan ciuumnya.
Viona langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Lo mau gue mati Van?!" ucap Viona ngegas sambil menormalkan pernapasanya.
"Hehe iya maaf, soalnya gue ga bisa tahan. Apalagi lo yang minta duluan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen Fiction⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...