⁴⁶Tak sadarkan diri

5.2K 282 34
                                    

HAPPY READING AY

🌻🌻

Suara brangkar yang bergesekan dengan lantai terdengar nyaring di telinga siapaun yang mendengarnya menuju ruang IGD, pasien itu adalah Viona dia  tak sadarkan diri ketika melihat darah keluar dari rok yang dia pakai ketika di sekap.

"Maaf mas anda boleh tunggu di luar," peringat suster karna Revan ingin menerobos masuk ikut kedalam ruangan dimana Viona di tangani.

Revan menghentikan langkahnya dia sadar kalau memaksa masuk yang ada pemeriksaan Viona terhalang.

Soal administrasi di urus oleh Rayan.

"Na lo harus bertahan,"

"Arght bodoh!"

"Revan lo bodoh ngebiarin istri lo celaka!"

"Lo bodoh Revan bodoh, udah tau Viona lagi hamil anak lo ngapain di tinggal anjing!"

"Kalau terjadi sesuatu sama Viona maupun janinnya itu salah lo Van, salah lo!" Amuk Revan terus menyalahkan dirinya karna dia melihat jelas darah yang mengalir dari dalam rok sekolah Viona yang membuatnya semakin takut di tambah darah yang merembea dari bahu Viona.

Angga yang menyaksikan ketuanya sedang menyalahkan dirinya sendiri dia merasa ta tega, "Van ini bukan salah lo, berenti nyakitin diri sendiri," peringat Angga menahan tangan Revan yang meninju dingding dengan keras membuat tanganya berdarah walau begitu Revan tak perduli sama sekali.

"Gue gagal jadi suami yang becus,"

"Lo ngga gagal Van, lo datang di saat yang tepat," tegas Angga, mereka lumayan kesusahan mencari tempat penyekapan Viona, karna gudang tempat penyekapanya jauh dari kota dan masuk area hutan.

"Berenti nyakitin diri sendiri, Viona butuh lo, jangan egois," ucap Angga kembali dia sama halnya dengan Revan merasa gagal menjaga istri dari ketuanya sendiri.

Revan terduduk di lantai dengan kepala menelusup ke tangan yang dia lipat di atas lutut yang di tekuk.

Orang-orang yang melihat merasa iba begitupun dengan anggotanya, yang ikut mengantarkan Viona mereka sama hancurnya bahkan Ririn yang ada di sana tak henti- hentinya menangis dalam dekapan Rayan, walapun Ririn dan Rayan sedang tidak baik-baik saja hubunganya namun mereka mencoba menguatkan satu sama lain tapi untuk tidak melibatkan perasaan lagi.

Sedangkan sebagian anggotanya mengamankan Tina dan juga Wira beserta anggotanya.

Sudah di pastikan mereka bakal mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan terhadap Viona.

Dokter yang menangani Viona masih saja berkutat dengan alat-alatnya, belum keluar karna Viona mengalami pendarahan dan juga harus mengalami jahitan di bahunya.

"Revan sayang," panggil Winda yang baru datang dia sendirian.

Winda langsung memeluk erat putranya yang sangat rapuh, dia juga tak henti-hentinya menangis mendengar kabar mantunya.

"Kamu yang kuat sayang,"

"Revan gagal mah,"

"Revan lalai jaga Viona,"

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang