Di hari minggu, Viona tidak berniatan pergi kemana-mana dia hanya di rumah membaca dan mempelajari tentang menjadi istri yang lebih baik dari buku yang di berikan Bundanya sebelum ke Surabaya, sedangkan Revan dia juga lagi ga mood keluar, akhir-akhir ini dia lebih nyaman di rumah bersama Viona.
"Revan jangan ganggu,"
"Revan geli, kepalanya diem," ucap Viona pasalnya Revan terus mendusel-duselkan kepalanya ke perut Viona untung saja masih terhalang kaos yang di pakai Viona tapi tetap saja terasa.
"Van tangannya ganggu," ucap Viona lagi, karna Revan menghalangi halaman buku pake telapak tangannya, padahal sedang Viona baca.
"Revan diem atau gue marah nih?!" kesal Viona karna Revan tidak mendengarkanya Viona mengalihkan matanya dari buku ke Revan.
"Diem bisa ga,?!" ucapnya sedikit ngegas.
"Ngga," jawab Revan menyembunyikan wajahnya di perut Viona dengan menyibak baju sedikit keatas membuat Viona semakin geli.
"Revan bajunya jangan di gituin, gue lagi marah ahaha Revan geli anjirr," Viona seperti cacing kepanasan karna ulah Revan.
Bruk
Dengan replek Viona berdiri alhasil Revan yang sedang tiduran di pahanya jatuh ke lantai dengan punggung yang mendarat duluan.
"Anjing sakit,"
"Makanya gausah ganggu, jatoh kan. Masi untung cuma jatoh dari sofa bukan dari tebing!"
ucap Viona memarahi Revan dan tanpa menolong Revan duduk Viona kembali melanjutkan membacanya."Lo baca apaan sih, dari tadi ga bosen? gue aja bosen liatnya," ucap Revan yang sekarang duduk lesehan di lantai dengan kepala di taruh di sofa, padahal di sisi Viona masih ada tempat tapi dia malas pindah.
"Coba liat," Revan ingin menarik buku yang di pegang Viona namun tidak berhasil karna Viona siaga langsung menjauhkan bukunya dari Revan.
"Gaboleh!"
"Liat doang elah, pelit amat," Revan kembali ingin merebut namun tidak berhasil juga.
"Gaboleh Revan," tolak Viona lagi dia berdiri di atas sofa mengangkat bukunya tinggi-tinggi.
"Liat," Revan yang penasaran tetap memaksa meraih buku yang di tangan Viona.
"Huaaa ga bolehh Revan, jangan kepo jadi orang," Ucap Viona, Revan yang tadinya mau naik ke atas sofa langsung di dorong oleh Viona.
Viona meloncat ke lantai berlari memutari sofa dengan Revan yang terus mengejarnya.
"Bunda si Revan Bun!" teriak Viona yang terus saja berlari.
"Ga ada bunda lo di sini," balas Revan yang tak menyerah mengejar Viona yang lumayan juga larinya.
"Revan berenti, gausah kejar gue!" teriak Viona berlari menuju tangga.
"Aaaaaa!" jerit Viona karna tersandung kakinya sendiri ketika di tangga terakhir.
bruk
"Eh, ko ga sakit?" ucap Viona dengan mata yang masih terpejam. Viona tidak merasa sakit padahal terdengar jelas suara yang menubruk lantai di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen Fiction⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...