Pengecut

12.3K 642 7
                                    

BANTUIN DONG CERITA INI BIAR RAME,
BANTU PASANG DI TIKTOK JUGA DI BIKIN POSTINGAN GITU WARGA TIKTOK KAN SUKA GERCEP🤧

Happy Reading

*

*

*

"Mau kemana?" tanya Viona yang sedang duduk di sofa dengan cemilan di tanganya.

Revan yang baru keluar dari kamar, menengok ke arah Viona yang sedang duduk di depan televisi ruang keluarga yang berada di samping kamarnya.

"Markas, kenapa?" Jawab Revan dengan alis di naikan.

Revan mendapatkan telpon dari Angga kalau dia ditantang balapan oleh Wira ketua dari geng BLACK MOON yang artian bulan hitam yang merujuk pada geng motor pembikin rusuh.

"Gua ikut dong, pengen tau juga markas lo,"

"Gak! di sana cowok semua,"

"Ga papa kali, gua juga ga bakal kepincut sama mereka-mereka,"

"Tetep ga boleh!" Tegas Revan ga bisa di ganggu gugat.

"Pelit!" balas Viona cemberut.

"Ngapain bibir di majuin gitu, mau gua cium?" tanya Revan berjalan mendekati viona.

"Dih, ngapain ngedeketin gua, udah sono pergi!" usirnya kesal.

"Ngusir gua lo?"

"Iya gua ngusir kenapa?!" jawab Viona ketus.

"Tambah cantik deh, kalau lo marah-marah gitu,"

Viona yang mendengar di katakan cantik dia tidak baper, sama sekali tidak baper.

'Emang gue cantik,' batin Viona sombong.

"Yaudah gue ke markas dulu, nanti pulang lumayan malem. Lo ga takut kan sendirian di rumah?"

"Ngga, gua berani," jawabnya dan langsung mengalihkan atensi ke arah televisi, tanpa memperdulikan Revan.

Cup

Revan mengcup bibir Viona dan langsung melarikan diri menuruni tangga.

"REVAN BANGSAT!" amuk Viona. Revan yang baru sampai di lantai bawah mendengar teriakan Viona, mengulum senyum dia sudah menduga reaksi Viona yang sangat suka sekali mengamuk, padahal bukan pertama kali tapi Viona tetap saja tidak berubah.

"Untung gua mau pergi, kalau gua ga ada urusan udah gua hukum lo sampe tepar!" teriak Revan di bawah sana.

"Bodo amat, gue ga takut!" Balasnya teriak ketika terdengar suara deruman motor menghilang.

Sudah setengah jam Viona hanya menonton tv sambil ngemil dia merasa sangat bosan "Duhh gabut banget, kira-kira ngapain ya biar gabut gue ilang?" Pikir Viona mengetuk-ngetuk dagunya.

Viona mengambil ponsel yang di atas meja dan langsung menghubungi Ririn.

"Halo Rin,"

"Iya Na, lo telpon gue pasti ada mau nya?" tebak Ririn tepat sasaran.

"Tau ajaa haha,"

"Kebiasaan,"

"Iya kayak elu, kalau ada maunya baru ngabarin gue,"

"Gue ga gitu,"

"Serah lu, btw lagi ngapain, dimana, sama siapa, lagi sibuk ga?" Tanya Viona sekaligus Ririn di buat pusing olehnya.

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang