Viona sehabis jam pelajaran terakhir dia tidak langsung pulang, karna di panggil guru untuk ke ruangan pak kepala sekolah.Tok tok
"Masuk aja," ucap orang di dalam, Roni Nugroho adalah seorang kepsek di sekolah ini.
"Permisi, pak,"
"Viona, silahkan duduk di situ," tunjuk bangku yang aa di depannya.
"Ada apa yak pak, ko saya di suruh kesini? apa gara-gara Viona telat, datang tadi pagi. Kalau iya Viona minta maaf pak, kalau bapak mau hukum Viona, hukum aja Viona siap ko,"
"Bukan karna itu ko bapak manggil kamu, bapak manghil karna ada yang harus di bicarakan,"
"Bicara apa ya pak?" tanya Viona, karna Viona ngga ngelakuin kesalahan cuma telat tadi pagi doang, tapi katanya ada yang mau di bicarain serius.
"Jadi gini, minggu depan ada olimpiade, saya manggil kamu karna mau minta bantuan agar kamu mau ikut, kamu kan murid yang pintar dan juga pernah mengikuti acara seperti ini sebelumnya,"
"Olimpiade," beo Viona, sebenernya Viona sudah biasa mengikuti olimpiade, namun seharusnya kan dia udah ga ikut karna sudah kelas 12. Harusnya di ganti adek tingkatnya.
"Iya olimpiade, kamu ga sendiri, nanti pasangan kamu anak Ips 2,"
"Siapa yak, pak?"
"Udah, nanti juga kamu tau sendiri,"
"Viona belum bisa jawab sekarang pak, Viona pikirin dulu, terua harus tanya Revan juga,"
"Ngga papa, bapak maklum, tapi bapak berharap kamu setuju,"
"Iya, pak," Viona permisi untuk pulang, karna tidak ada lagi yang mau di bicarakan kepsek.
Viona berjalan melewati kordinor sekolah, sudah nampak sepi cuma ada beberapa murid dan guru.
Viona berjalan ke arah parkiran.
Viona mengira Revan menunggunya di parkiran, karna biasanya juga begitu. Tapi nyatanya tidak, kali ini di parkiran tidak ada motor Revan cuma ada beberapa motor guru dan murid yang masih disini.
'Masa iya, si Revan marah sampe segitunya, gua ga di tungguin' pikir Viona.
"Mau nelpon juga, gua ga punya nomor nya, sial!"
"Gamungkin juga gue minta bantuan Ririn, pas pagi aja gue di diemin,"
"Trus gue minta tolong kesiapa dong?"
Viona menscrol kontaknya untuk mencari kontak teman-temanya, " Ehh gua kan punya nomor si Rayan dari Ririn mending telpon kedia dulu, siapa tau bisa nganterin pulang," ucapnya ketika teringat mempunyai kontak ponsel Rayan.
"Hallo Yan, lo sibuk ga?" Tanya Viona ke sebrang dengan sangat gembira, karna telponya di angkat.
"Mau ngapain telpon, kalau ga penting gua matiin!" Jawab Rayan di sebrang sana. Viona berpikir ada yang aneh sama Rayan kenapa jadi gini, ga kayak biasanya yang suka heboh.
'Apa lagi ada masalah ya sama Ririn, tadi pagi juga Ririn gitu ngomongnya ngegas. Mungkin gua yang kena imbasnya kali' pikir Viona.
"Ga penting kan, gua matiin" ucap nya lagi ketika ingin mematikan sambungan langsung tak jadi karna Viona di sebrang sana kembali mengangkat suara.
"Ehh bentar dong Yan, gua mau minta bantuan. Lo bisa jemput gua di sekolah, soalnya gua di tinggal si Revan mana gue ga ada duit disini juga udah hampir sepi,"
"Gua sibuk,"
Telpon terputus langsung oleh Rayan, Viona bernafas pasrah, mungkin bener dugaanya Rayan lagi ada masalah sama Ririn makanya pada berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen Fiction⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...