²⁹Olimpiade

9.1K 459 0
                                    

HAPPY READING AY

"Permisi Pak," ucap Viona sopan ketika sampai di depan ruangan kepsek.

"Masuk aja," balas kepala sekolah.

"Ko, ada lo?" tanya Viona ketika melihat Ziko ada di sini juga.

"Hay," sapa Ziko melambaykan tangan dan di balas senyum oleh Viona.

"Silahkan duduk, Viona," titah kepsek mempersilahkan Viona duduk di di sebelah Ziko tentunya berhadapan langsung dengan beliau.

"Gimana yang kemarin, udah di omongin?" Ucap kepsek bertanya ke Viona, yang ditanya malah tidak paham.

"Soal apa yak, pak? Viona lupa," Viona tersenyum canggung ke arah kepsek.

"Soal olimpiade, kamu udah dapet ijin dari Revan?"

"Ehh ... Viona lupa jadi belom ijin," balas nya ta enak karna dia sangat-sangat lupa tentang olimpiade.

"Yaudah ga papa, nanti bapak tunggu kabar baiknya,"

Viona mengangguk, "Eh, terus yang jadi pedamping Viona olimpiade, Ziko pak?" Tanya Viona yang penasaran.

"Iya Viona, Ziko yang bakal jadi patner kamu, ngga keberatan kan?"

'Gue sih bodo amat, tapi si Revan, kalau tau patner gue si Ziko gatau lagi deh' pikir Viona.

"Viona, kamu ga keberatan kan?" Ucap kepsek lagi karna Viona malah bengong.

"Eh, ng-ngga ko, pak," gugup Viona dia masih memikirkan cara mendapatkan ijin dari Revan.

"Yaudah, kalian berdua boleh keluar," ucap kepsek karna sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan, mereka berdua langsung keluar dengan beriringan.

Viona memutuskan ke kantin untuk menemui Revan sedangkan Ziko entahlah dia pergi kemana.

Sudah hampir 10 kali Viona meminta ijin namun tetep Revan tidak mengijinkanya begitu saja.

"Revan, lo bener ga ijinin gua?"

"Gak!"

"Cuma satu hari doang,"

"Ngga,"

"Revan, gua cuma mau bantu sekolah, ijinin ya,"

"Ngga,"

"Lo ngga, ngga mulu, ga ada yang lain jawabnya?"

"Bodo!"

"Ya allah ... Revann, susah banget dapet ijin dari lo, kalau lo bukan suami gua, gua ga bakal ribet buat minta ijin sama lo!" Tungkas nya sebal.

"Terus, lo nyalahin karna gue jadi suami lo, gitu?"

"Hehe ... ngga," nyali Viona menciut kalau Revan sudah ngomong dingin dan setiap kalimat yang di lontarkan dia tekan.

"Beneran nih, ga boleh?"

"Iya,"

"Ga kasian, sama kepsek?"

"Ngga,"

Revan menolak karna patner olimpidenya Ziko, karna dia tau si Ziko suka sama Viona. Makanya ngga di ijinin, tapi Viona terus berusaha membujuk Revan agar mengijinkanya tidak semudah itu perguso.

"Revan beneran nih, ga berubah pikirannya?"

"Berubah, kalau patner nya bukan sama si Ziko,"

"Gua juga ga berduaan doang ko Van, nanti ada guru juga,"

"Tetap ngga,"

"Revann ayo dong, ini kan sekolah bokap lo juga. Gue cuma mau ngebantu biar sekolah ini semakain populer,"

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang