⁵²Aku kuat, tapi aku bohong (End)

14.9K 504 52
                                    

HAPPY READING AY

🌻🌻

Kunci utama dalam menghadapi suatu cobaan adalah sabar, ikhlas,ikhtiar dan tawakal, karena Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuan mereka

🌻🌻

Malam ini Tim SAR dan tim gabungan masih di tempat kejadian, setelah ke adaan membaik sore tadi mereka sudah banyak menemukan temuan badan pesawat dan beberapa alat pelampung serta barang-barang korban yang tak utuh tentunya.

Alexs pun ikut andil dia terjun langsung untuk mencari Andhika dengan sang istri namun kecil kemungkinan ada yang selamat dan masih hidup.

Dia juga mengutuskan banyak anggota dari gabungan lain untuk turun langsung ke lokasi untuk mencari besannya.

Di Karenakan hari sudah semakin larut dan ombak pun mulai tidak bersahabat, mereka semua memutuskan untuk melanjutkan besok.

Di perjalanan menuju kembali ke daratan tim SAR melihat sesuatu yang terombang-ambing bebas di atas air dengan posisi lumayan jauh dari tempat jatuhnya pesawat, karna rasa penasaran terhadap benda yang seperti pelampung tersebut mereka mendekatinya.

Betapa terkejutnya mereka menemukan bayi laki-laki yang di perkirakan umur 3 bulan sedang menyesap jempol tangannya, kemungkinan bayi tersebut lapar karna terombang ambing selama 10 jam di laut lepas tapi ajaibnya bayi ini tidak terluka.

Tanpa ragu salah satu anggota mengambil bayi tersebut untuk di bawa ke daratan dan melakukan pemeriksaan.

Alexs yang mendengar tim yang dia utus menemukan bayi dia bergegas langsung melihatnya ke posco kesehatan. Setelah sampai Alexs melihat Bayi itu sedang di periksa oleh dokter yang bertugas disana.

"Permisi Pak tadi saya menemukan surat yang tertimpa bayi itu," ucap orang yang menemukan surat yang tertimpa si bayi dengan dibungkus plastik.

Alex membacanya bisa Alexs simpulkan isi surat yang di tulis oleh orang tua si bayi yang mungkin korban dari jatuhnya pesawat, di sana tertulis agar siapapun yang menemukan bayinya dia minta agar merawatnya dan sayangi dia seperti anak kandung sendiri karna sudah tidak mempunyai saudara di manapun.

Walaupun tulisannya agak berantakan mungkin karna tergesa-gesa tapi Alexs bisa memahaminya dengan benar.

🌻🌻

Sebelumnya Winda dan juga Alexs sudah mempertimbangkan buat memberitahukan Viona, tapi Winda hanya takut jika Viona drop kembali. Tapi ini harus dia lakukan karna Viona wajib tau.

"Sayang kamu yang kuat ya, kamu yang sabar,"

"Kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu, ada apa Mah?" Tanya Viona bingung dengan mertuanya yang berbicara seperti itu, dia juga sebenarnya merasakan hawa yang tak enak.

"Setelah apa yang mau Mama omongin kamu harus tetap kuat ya, harus bertahan demi Revan, janji sama Mamah,"

Viona yang ga ngerti apapun hanya bisa menurut dan menganggukkan kepalanya.

"Kamu udah tau kemarin ada kecelakaan pesawat? Kamu tau korbannya dinyatakan meninggal setelah melakukan pencarian dan hanya ada satu yang selamat yaitu seorang bayi laki-laki. Mama sebenarnya takut untuk melanjutkannya tapi kamu berhak tau sayang kalau dua diantara semua korban disana ada kedua orang tua kamu, me-mereka melakukan penerbangan menaiki pesawat itu,"

Tes

Air mata Winda sudah tak terbendung walaupun dia mencoba menahan namun tetap tidak bisa.

"Mama gak usah bercanda deh Ma, Bunda Viona pulangnya minggu depan bukan kemarin," meskipun Viona menjawab seperti itu tapi di dalam hatinya itu sangat bertolak belakang, hatinya resah pikirannya pun tak tenang, di hanya takut kalau itu kenyataan, dia mencoba mengalihkan pandanganya ke segala arah enggan menatap mertuanya yang membuat dia sakit.

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang