Ungkapan

14.9K 723 14
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak💥💬💨

Karna kejadian semalam di mana Revan menggigil dan deman tinggi yang membuat Viona panik di tengah malam dan berakhir bangun kesiangan, alhasil kesekolah telat.

Di bawah trik matahari berdiri dua pasang remaja yang sedang menjalani hukumanya, dengan tangan membentuk hormat ke bendera.

"Coba aja lo semalem ga demam, pasti gue gabakal telat bangun, terus berakhir telat ke sekolah, alhasil di hukum mana panas banget," keluh Viona.

"Terus lo nyalahin gue gitu?!" balas Revan sedikit nyolot, pasalnya Revan sudah melarang Viona untuk berangkat sekolah karna sudah tau pasti bakal di hukum tapi Viona yang keras kepala tidak mendengarkanya.

Tadinya Viona ingin berangkat sendiri menyuruh Revan istirahat tapi Revan tidak nurut, karna keadaan Revan juga sudah lumayan membaik jadi Revan mengikuti Viona untuk sekolah.

Suara bel istirahat berbunyi Revan langsung menarik Viona menuju kantin.

"Lo duduk, gue pesen minuman dulu." ucap Revan berlalu pergi meninggalkan Viona untuk memesan.

Setelah memesan Revan kembali membawa minuman segar di tanganya, dan memberikanya kepada Viona.

"Thank," ucap Viona dan langsung meminum nya hingga tersisa setengah.

Kantin yang tadinya sepi kini berubah keadaanya menjadi mulai ramai oleh siswa yang ingin mengisi perutnya.

Revan sudah pergi meninggalkan Viona ke warung mang Ujang yang berada di belakang sekolah karna malas mendengar pekikan dari siswa yang menurutnya mengganggu.

Warung mang Ujang sudah seperti basecamp kedua anggota The Boys, semua anggota The Boys yang sekolah di SMA Gerhana berkumpul disini bahkan anggota yang di luar pun sering main ke warung mang Ujang sehingga murid yang lain tidak ada yang berani kesana.

"Woy Viona!" teriak Ririn berlari memasuki kantin dan duduk di bangku berhadapan dengan Viona.

"Gausah teriak-teriak berisik, lo kira ni kantin hutan,"

Ririn hanya nyengir dan membentuk jarinya seperti huruf v, lalu beranjak untuk memesan makanan karna merasa lapar sedangkan Viona di hadapanya sudah ada bakso dan minuman yang di pesankan Revan.

"Lo di hukum kenapa, gara-gara telat ya?" tebak Ririn ketika sudah kembali duduk dengan bakso dan juga minuman di depanya.

"Iya gara-gara si Revan, gua bangun kesiangan," jawab Viona sambil memakan bakso begitupun Ririn.

"Emang habis ngapain, sampe bisa kesiangan? gabiasanya lo telat,"

Viona menceritakan dimana Revan pulang dengan keadaan lembam di wajahnya dan berakhir demam tinggi.

"Pantes aja mata lo kaya kecapean, ternyata kurang tidur,"

"Btw yang lo katain kemarin beneran Na, lo belum gituan?" tanya Ririn untuk memastikan.

"Gituan apa si Rin, ngomong yang jelas dong," jawab Viona yang bingung.

"Itu Na yang kemarin gue tanya,"

Viona mengingat-ngingat dan berhasil menemukan arti begituan dari Ririn.

"Oh begituan,"

"Iya begituan lo beneran belum?"

"Belum," jawab Viona singkat lalu menyeruput minumanya karna merasa haus.

" Beneran belom Na, padahal lo nikah udah lumayan lama," Viona hanya mengangkat bahunya acuh.

"Gila sih ganyangka kuat juga si Revan bisa nahan," sambung Ririn.

"Dikuat-kuatin mungkin, karna guanya belom siap," balas Viona.

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang