HAPPY READING AY
_
_
"REVANNNNN!" Teriak Viona, nafas nya memburu dia terbangun dari mimpi buruknya. Yang berpikir tadi kenyataan, kalian semua salah itu hanya mimpi buruk bagi Viona.
"Revan!"
"Revan!" Teriak Viona.
Viona segera mencari keberadaan Revan di setiap sudut rumah, tapi nihil Revan tidak ada.
'Revan, lo belom pulang? udah malem, loh,' batin Viona lirih. 'Gue takut kejadian di mimpi gue beneran terjadi Van, gue gamau'
Viona mencoba menelpon nomor Revan, namun lagi-lagi tetap sama nomor Revan belom aktif juga.
Viona berusaha menghilangkan rasa takut yang terjadi di mimpinya tadi, dia berjalan ke luar rumah untuk mengecek motor Revan namun nihil motornya pun belom ada di bagasi.
Jam menunjukan pukul 19:30 wib, Tapi Revan belom juga pulang.
Viona segera menghubungi Winda mama mertuanya untuk menanyakan keberadaan Revan dia pikir siapa tau Revan pulang ke rumah mertuanya tanpa memberitahukan dirinya.
Drt ... drt ...
Viona mencoba beberapa kali, namun tetap saja sama seperti Revan, nomornya tidak bisa di hubungi, tidak seperti biasanya mama mertuanya susah di telpon.
Viona mencoba menelpon semua nomor yang berkaitan dengan Revan yang dia punya, namun tidak ada yang mengangkatnya, Membuat Viona jadi bingung sendiri.
"Gua harus cari Revan sampai ketemu, semangat Na lo bisa," ucap nya menyemangati diri sendiri, ketika dia ingin mengunci pintu supaya Rumahnya tetap aman, tiba-tiba ada yang menelponya, dia pikir itu Revan ternyata bukan hanya nomor tanpa nama.
"Halo, ini siapa?"
"Haloo?"
"Datang ke jalan X kalau Revan, mau selamat," ucap si penelpon di sebrang sana.
Telpeon langsung mati sepihak, Viona yang merasa khawatir takut kejadian yang di mimpinya menjadi nyata. Dia segera berlari mencari kendaraan, sampai lupa untuk mengunci pintu.
Viona menaiki ojek yang kebetulan lewat, dia segara memberitahu ojek ke jalan yang tadi si penelpon bilang.
"Maksi, pak." Viona segera berjalan tergesa-gesa.
"Kembalianya mbak!" teriak tukang ojek, karna uang Viona belom di kasih kembali tapi dia sudah berlari.
"Buat bapak aja!" teriak balik Viona, yang sudah lumayan jauh.
Viona bergegas mencari keberadaan Revan. Dia bertanya-tanya ke orang yang berada di situ siapa tau ada kenal dengan Revan.
"Permisi, liat orang ini ga?" tanya Viona menunjukan poto Revan yang ada di ponselnya.
"Ngga mbak,"jawab orang yang Viona tanya.
"Maksi," Viona kembali mencari Revan dan bertanya ke orang lain, tapi tetap tidak ada yang liat Revan.
Ponsel Viona berbunyi lagi, nomor yang tadi menelponya.
"Dimana Revan, lo sembunyiin dimana bangsat, lo jangan maen-maen sama gue!"
"Selow dong jangan ngegas gitu, nanti cantiknya ilang," jawab si penelpon dengan sedikit candaan dan juga kekehan.
"Gausah banyak bacot ya lo, di mana Revan sekarang!"
"Jalan lurus kedepan, di belokan ada sesuatu lo tinggal ngikutin,"
Viona langsung berlari mengikuti arah yang di katakan penelpon tadi, sesampainya di belokan Viona melihat ada selembar kertas yang di tempel di tiang lampu.
![](https://img.wattpad.com/cover/293228132-288-k338378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Fiksi RemajaPart masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu. Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh orang tuanya? Pada akhirnya perjodohan tidak bisa di ganggu gugat, Revan dan juga Viona di takdir...