³⁹Bucinable

9.5K 426 14
                                    

HAPPY READING🌻🌻

________

_____

Rasanya badan Viona remuk, bagian sensitifnya sangat perih karna ulah Revan padahal bukan untuk pertama kalinya tapi tetap saja kali ini berbeda, Revan melakukanya sedikit kasar, mungkin karna pengaruh obat, bagaimana tidak ketika Viona sudah kelelahan Revan tidak membiarkan Viona istirahat.

"Perih banget gila," batin Viona berusah berdiri dengan tubuh di baluti selimut.

"Lo, ok?" suara Revan tiba-tiba terdengar dari arah balkon Fila.

"Ok apaan, badan gue remuk ulah lo!" Kesal Viona.

"Padahal lo sendiri yang mau buat 10 keponakan buat mereka, masa baru segini udah ngamok,"

Viona terdiam ternyata Revan mendengar yang dia ucapakn ke Ririn semalem. Padahal Revan lagi kesakitan waktu itu.

"Kenapa diem? gue juga mau 10 debay gas ngeng,"

"Gak, gue bercanda semalem!"

"Tapi gue serius mau 10 debay, kita baru 2 kali, berarti sisa delapan kali lagi biar langsung sepuluh debaynya,"

"Lo mau bunuh istri! Semalem lo kaser banget gila,"

"Perasaan gue lakuinya pelan-pelan deh?"

"Pelan ndasmu efek pengaruh obat lo ga bakal inget, lo kasar banget semalem padahal udah ngomong bakal pelan-pelan, hiks," pertahan Viona untuk tidak menangis runtuh karna inget kejadian semalem dimana Revan melakukanya seperti bukan Revan yang Viona kenal.

"Maaf ya, gue ga sadar gue inget dikit doang," Revan berjalan mendekati Viona.

"Mana yang sakit biar gue obatin?" Tanya Revan namun tidak ada jawaban dari Viona dia masih menangis dan menundukan kepalanya.

"Minta maaf, janji ga bakal maen kasar lagi," Revan ingin mendekap Viona namun Viona langsung mundur.

"Awsh," ringisnya.

"Makanya jangan ngehindar, sakit kan?"

"Gue mau mandi, tapi sakit kalau jalan,"

"Gue gendong ya,"

Viona mengiakan karna merasa sangat perih di area sensitifnya. Revan menggendong Viona ala brady stel menuju kamar mandi dan menurun kan nya di depan pintu.

"Biar gue mandiin ya," usul Revan.

"Revan ih, yang ada lo kesambet setan terus lo hmph," mulut Viona di bekap oleh Revan.

"Ngga bencanda doang, yaudah sana mandi, hati-hati,"

Viona langsung masuk dengan hati-hati sambil menyeret selimut.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk Viona mandi dan selesai.

"Van," panggil Viona namun tidak ada yang menyahuti.

"Revann," panggilnya sekali lagi namun tetap sama.

"Revan lo ada di sana kan?!" Teriak Viona takut Revan sedang di balkon dan tidak terdengar.

"Buka," suara Revan mengagetkan Viona.

"Mau ngapain?" Tanya Viona yang masih belim membuka pintunya.

"Lo mau minta handuk kan? nih, buka pintunya cepet,"

Viona mengintip dari celah pintu yang di buka sedikit dan hanya memperlihatkan kepalanya.

"Ngapain ngintip gitu, gue juga udah liat kali,"

REVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang